@BKS hadir untuk mengungkap KEKRISTENAN yang dianggap TABU ...TINGGALKAN JEJAK ANDA DI KOLOM KOMENTAR ...terima kasih....

Senin, 23 Mei 2011

"PENYALIBAN YESUS" MENURUT: YOHANES, LUKAS, MARKUS, MATIUS, BARNABAS, DAN AL QUR,AN

Tentang empat injil yang menceritakan bahwa Nabi Isa disalib, mari kita perhatikan dengan kritis dan sungguh-sungguh. 

Terlebih dahulu kita kutib ayat-ayat yang menceritakan tentang keadaan Al Masih sesudah keluar putusan mahkamah bahwa ia akan disalib:
Injil Yohanes pasal 19 Ayat 17 -18, “Maka mereka itupun mengambil Yesus. lalu keluarlah ia memikul kayu salibnya sendiri menuju ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota. Di situlah mereka menyalibnya beserta dua orang lainnya dengan sebelah menyebelah, dan Yesus ditengah-tengah.
Injil Lukas Pasal 23 Ayat 26-27, “Mereka sambil mereka itu berjalan membawa Yesus, dipegangkannya seorang Kireni bernama Simon yang datang dari Bendang. Maka diletakkannya kayu salib itu ke atas bahunya agar dipikul mengikuti Yesus dari belakang. Maka amatlah banyak perhimpunan orang mengiringkan dia, dan beberapa perempuan yang meratap dan menangisi dia”.
Injil Markus Pasal 15 Ayat 20-22, “Setelah selesai, mereka itu mengolok-olokkan dia. Maka, mereka itu pun menanggalkan dari padanya jubah ungu itu serta mengenakan pula pakaiannya sendiri, lalu membawa dia keluar agar disalibkan oleh mereka itu. Maka, lalu di situ seseorang yang datang dari Bendang yaitu seorang Kireni ang bernama Simon, bapak Iskandar dan Nufus, maka ia dipaksanya akan memikul kayu salib itu. Maka dibawanya Yesus ke tempat Golgota itu yang artinya Tempat Tengkorak”.
Injil Matius Pasal 27 Ayat 31-32, “Setelah diolok-olokkan, maka disentaknya pula jubah itu. Dikenakannya pakaiannya sendiri lalu membawa dia pergi suoaya disalibkan . Apabila keluar, berjumpalah mereka itu dengan seorang Kireni bernama Simon. Maka orang itupun dipaksanya memikul kayu salib Yesus”.

Bila riwayat keempat Injil ini diperhatikan dengan seksama, dapatlah kita ketahui bahwa riwayat Injil yang pertama bertentangan dengan ketiga riwayat Injil lainnya. Injil Yohanes menceritakan bahwa Al masih sendiri keluar dan ia sendiri yang memikul salib itu ke tempat eksekusinya. Sementara tiga Injil lainnya menyangkal keterangan Yohanes, bahkan mereka berkata ketika orang ramai yang penuh berdesak-desakan yang bersemangat dan bergembira sekali mendengarkan putusan hakim bahwa Isa Al Masih akan disalib. Maka ketika mereka keluar dari pengadilan, mereka telah berjumpa dengan seorang Kireni bernama Simon. Menurut Injil Yohanes Yesus sendiri membawa salibnya, kemudia ia disalib di atas salib itu. Ini karena orang ramai yang mennangkap Simon itu mengira bahwa itulah Yesus. Mereka paksa ia membawa salib, mereka salibkan, dan mereka kira bahwa itulah Yesus yang sebenarnya.

Injil Lukas Pasal 22, ayat 41-44 menceritakan bahwa Yesus berada di bukit Zaitun ketika ia dikejar-kejar orang yahudi. Ia sembahyang dan berdoa kepada Tuhan memohon perlindungan dan pertolongan. Ketika sedang berdoa, ia melihat ada malaikat turun dari langit kemudian memberikannya kekuatan. Ini menjadi bukti jika Isa tidak menyerahkan diri untuk disalib. 

Dan benarlah Firman Allah SWT, “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah yang diserupakan dengan Isa kepadanya” (QS. Annissa 157). Demikianlah kutipan dari penyelidikan yang dilakukan oleh seorang penganut Nasrani sendiri yang terdapat dalam Kitab Haidul Islam yang terbit di kairo Mesir pada tahun 1933. Penyelidikan tersebut akhirnya membuat Sang pengarang yaitu Labib Markus masuk Islam.

Untuk lebih lengkapnya, perhatikan keterangan dari Bernabas dalam kitabnya yang populer di kalangan umat Nasrani yaitu Kitab Injil Bernabas. Bernabas adalah murid dari Isa Al Masih yang diakui keimanan dan kesalihannya oleh Nabi Isa AS. Ia menuliskan riwayat Isa Al Masih dalam kitabnya tersebut. Namun, menurut pihak gereja, isi dari kitab tersebut dibatalkan dan dilarang dibaca karena isinya banyak bertentangan dengan keempat injil lainnya dan sangat sesuai dengan isi dari Al qur’an. 

Bernabas meriwayatkan bahwa Judas Iskariot, salah seorang diantara dua belas murid Isa AS telah berhianat menerima uang suap berupa 30 keping uang emas dari pendeta Yahudi untuk menunjukkan dimana tempat Isa berada.

Setelah diketahui, pendeta-pendeta tersebut melaporkan pada Gubernur Pontius Pilatas dan Raja Herodus, lalu mereka segera meminta pasukan tentara untuk menangkap Isa. Tentara itupun keluar bersama Judas Iskariot dengan senjata lengkap dan membawa pelita beserta tongkat (Injil Bernabas Pasal 114). Setelah tentara dan Judas Iskariot hampir mendekati tempat persembunyian Isa dan murid-muridnya, Isa mendengarkan suara banyak orang, lalu beliau segera masuk ke dalam rumah sedangkan kesebelas murid lainnya itu sedang tidur. Ketika itu Allah mengutus empat malaikat yaitu Jibril, Mikail, Rafail, dan Auril untuk mengambil Al Masih dari tempat itu. Para malaikat itu membawa Isa dari jendela arah selatan.

Judas masuk dengan geramnya ke dalam kamar tempat lolosnya Isa, sedangkan mereka yang sebelas sedang tidur. Tiba-tiba Tuhan mendatangkan peristiwa yang sangat aneh. Suara dan rupa Judas berubah menyerupai suara dan wajah Isa, sehingga kami semua (Bernabas dan kesepuluh teman lainnya) mengira bahwa dialah Isa. Setelah dia membangunkan kami, diperiksanya kami satu persatu seraya bertanya ,"dimanakah guru kita berada?" Dengan rasa heran kami menjawab, “Tuanlah guru kami, apakah tuan lupa kepada kami?”.

Dengan tersenyum ia menyahut, “Apakah kalian ini bingung, sehingga kalian tak mengenal Judas Isakariot?”. Ketika ia sedang berkata seperti itu, masuklah tentara-tentara Romawi menjatuhkan tangan mereka kepada Judas karena rupanya sanagt mirip dengan Isa. Setelah kami mendengar kata-kata Judas dan melihat rombongan itu, maka larilah kami semua (Barnabas Pasal 16 Ayat 12).

Para tentara menyeret Judas dan mengikatkannya seraya menghelakkannya karena mereka menyangka bahwa Judas benar-benar Isa. keterangan Bernabas yang ikut menyaksikan peristiwa itu sendiri sesuai dengan isi QS Annissa Ayat 157.

Dengan demikian jika orang-orang Nasrani punya kepercayaan bahwa Nabi Isa (Yesus, menurut sebutan mereka) itu telah menyerahkan dirinya untuk disalib demi menebus segala dosa manusia, maka jelaslah kepercayaan seperti itu salah besar. Pernyataan seperti itu bahkan dibantah sendiri oleh umat Nasrani yang lain dalam Injil Perjanjian Baru. 

Dalam Injil Matius Pasal 27 Ayat 46 terdapat riwayat ketika Isa akan disalib disebutkan sebagai berikut, “Kira- kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli Eli, Lamma Sabakhtanii?” yang artinya Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Mengapa Yesus berteriak dengan suara nyaring dan sangat memilukan seperti itu ketika akan disalib kalau memang benar kedatangannya ke dunia ini untuk disalib dalam rangka menebus dosa manusia? Mestinya beliau pasrah saja tanpa harus berteriak seperti itu. 

Ingatlah bahwasannya Nabi Isa AS pernah berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup (dan Dia memerintahkan aku) berbakti kepada ibuku (Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS Maryam: 30-32). Wallahu’alam.

Balasan Bagi Pembenci Rasul SAW, Berkedok Memurnikan Aqidah


Qubbatul Khadhra’ (kubah hijau) yang terlihat megah di Masjid Nabawi adalah menaungi kuburan jasad Rasul SAW yang mulia didampingi kedua sahabatnya sekaligus mertuanya yaitu Abu Bakar Siddiq RA, dan Umar bin Khattab RA. Tempat tersebut dahulunya adalah rumah baginda Rasul SAW karena setiap Rasul yang diutus oleh Allah SWT dikuburkan di mana dia wafat. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Tidak dicabut nyawa seorang Nabi pun melainkan dikebumikan dimana dia wafat" (HR. Ibnu Majah).

Sejarah bercerita, ketika Nabi sampai di Madinah, pertama sekali dikerjakan Nabi SAW adalah membangun Masjid Nabawi dengan membeli tanah seharga 10 dinar kepunyaan dua orang anak yatim Sahl dan Suhail berukuran 3 x 30 m. Bangunan yang sederhana itu hanya berdindingkan tanah yang dikeringkan, bertiangkan pohon kurma dan beratapkan pelepah kurma. Sebelah Timur bangunan Masjid Nabawi dibangun rumah Nabi SAW, dan sebelah Barat dibangun ruangan untuk orang-orang miskin dari kaum Muhajirin yang pada akhirnya tempat itu dikenal dengan tempat ahli Suffah (karena mereka tidur berbantalkan pelana kuda).

Baru pada tahun ke-7 H, Nabi mengadakan perluasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, dan Utara sehingga berbentuk bujursangkar 45 x 45 m dengan luas mencapai 2.025 m2 dan program jangka panjang untuk memperluas Masjid Nabawi seperti yang kita lihat sekarang ini diisyaratkan oleh Nabi SAW dengan sabdanya menjelang wafat, “Selayaknya kita memperluas masjid ini”.Hingga pada tahun ke-17 H, Amirul Mukminin Umar bin Khattab khalifah kedua, memperluas ke arah Selatan dan Barat masing-masing 5 m dan ke Utara 15 m, dan dilanjutkan oleh Usman bin Affan khalifah ketiga memperluas ke arah Selatan, Utara dan Barat masing-masing 5 m pada tahun ke-29 H.

Akhirnya pada masa Khalifah Bani Umayyah Al-Walid bin Abdul Malik pada tahun 88 H, memperluas ke semua sisi Masjid Nabawi termasuk ke arah Timur (rumah Nabi) dan kamar-kamar isteri Nabi (hujurat) sehingga makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Siddiq, dan Umar bin Khattab termasuk bagian dari masjid dan berada di dalam masjid yang sebelumnya terpisah dari masjid.

Inilah yang menjadi pembahasan para ulama dan fukaha di dalam Fikih Islam, yaitu mendirikan bagunan seperti rumah kubah, madrasah, dan masjid di atas kuburan. Karena Nabi SAW bersabda , "Allah mengutuk umat Yahudi dan Nasrani yang membuat kuburan para nabi mereka menjadi masjid-masjid (tempat peribadatan)" (HR. Bukhari Muslim). Hadis di atas dipahami oleh sebagian ulama terutama di kalangan pengikut Syekh Muhammad bin Abdul Wahab (Th. 1115 H/ 1703 M di Masjid Saudi Arabia, dan aliran ini disebut oleh para rivalnya sebagai aliran Wahabiyah, dan di Indonesia dengan aliran Salafi). Secara umum, tidak boleh melakukan kegiatan ibadah di atas kuburan, berdoa menghadap kuburan, dan membangun kubah di atas kuburan.

Sama ada di atas tanah wakaf atau di atas tanah pribadi. Sama ada untuk tujuan penghormatan atau mengambil berkah dan mengagungkan kuburan karena semua itu adalah perbuatan sia-sia sebagaimana dipahami oleh Sayyid Sabiq di dalam Fikih Sunnah-nya. Sejalan dengan tujuan berdirinya aliran Wahabiah ini untuk memurnikan Tauhid, aliran ini cukup gencar memusnahkan kubah-kubah yang dibangun di atas kuburan, batu-batu nisan yang bertuliskan nama-nama yang sudah wafat, ayat-ayat Alquran yang tertulis di batu-batu nisan, kuburan-kuburan para wali yang dikeramatkan agar jangan terjadi khurafat, syiruk dan bid’ah di dalam Tauhid dan ibadah umat ini. Dan siapa saja di antara umat Islam yang melakukan itu mereka bukan lagi penganut Tauhid yang sebenarnya, karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Tuhan lagi, melainkan dari syekh atau wali dan dari kekuatan gaib, dan orang-orang yang demikian juga menjadi musyrik. Kenyataan itu dapat dilihat sampai sekarang, bagi jamaah haji yang berkunjung ke makam Rasul, ke Baqi’, ke Ma’la, ke Uhud, dimana para penziarah diusir karena mendoa menghadap ke kuburan Nabi SAW. Demikian juga bila kita berziarah ke Baqi’ dan Uhud, tidak ada satu kuburan pun yang diberi nama atau tanda untuk membedakan antara kuburan sahabat-sahabat yang senior, para ahli hadis, bahkan kuburan Aisyah dan isteri-isteri Nabi pun tidak dapat dibedakan. Kalau penziarah bertanya kepada para “Satpam” kuburan baqi’ mana kuburan isteri Nabi? Mana kuburan Usman bin Affan? Mereka hanya menjawab “ana la adri” (saya tidak tau).

Upaya Wahabi untuk memurnikan Tauhid umat Islam lewat pemusnahan simbol-simbol kuburan, batu nisan, dan kubah-kubah yang dibangun di atas kuburan dilakukan secara besar-besaran pada masa Raja Abdul Azis. Tepatnya pada 8 Syawal 1345 H, bertepatan 21 April 1925 M, dimana kuburan baqi’ yang tersusun rapi di sana dimakamkan ahlil bait Nabi dan puluhan ribu para sahabat, termasuk kuburan Khadijah isteri Nabi yang pertama ummul mukminin (ibu dari orang-orang beriman) di Ma’la – Makkah, semuanya rata dengan tanah. Terakhir ada seorang manusia yang memanjat kubah hijau Masjid Nabawi untuk dihancurkan, lalu disambar petir secara tiba-tiba dan mati. Mayatnya melekat pada kubah hijau tersebut dan tidak dapat diturunkan sampai sekarang. Syekh Zubaidy, ahli sejarah Madinah menceritakan ada seorang sholeh di kota Madinah bermimpi, dan terdengar suara yang mengatakan “Tidak ada satu orang pun yang dapat menurunkan mayat tersebut, agar orang yang belakangan hari dapat mengambil, i’tibar”.

Hingga sekarang mayat tersebut masih ada dan dapat disaksikan langsung dengan mata kepala. Bagi yang tidak dapat berkunjung ke sana dapat mengakses internet google “Ada Mayat di atas Kubah Masjid Nabawi”. Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini, terlepas dari kebenarannya, bahwa kembali kepada Tauhid yang murni seperti zaman Rasul SAW adalah tujuan dari dakwah Islam dan misi para Rasul dan umat Islam mesti menerimanya, jika tidak ingin menjadi orang musyrik. Akan tetapi pemeliharaan nilai sejarah dan para pelaku sejarah juga penting, karena Allah berfirman , Sungguh di dalam sejarah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (QS. Yusuf , 111). Akhirnya jika pelaku sejarah tidak boleh dikenang, tidak dimuliakan, tidak dihormati, kuburannya diratakan, bagaimana kita mengambil pelajaran dari sejarah tersebut?

Adapun maksud Nabi SAW, Allah mengutuk Yahudi dan Nasrani menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, adalah menyembah kuburan.
Semoga kita dapat pelajaran. Wallahua’lam



H.M. Nasir, Lc, MA (Penulis adalah Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batubara, Pembantu Rektor IV Universitas Al Washliyah/ UNIVA Medan )

Yahudi Bukanlah Bani Israil


Bani Israil disebut di dalam kitab suci Al-Quran sebanyak 42 kali. Nabi Musa disebut sebanyak 129 kali dan Isa Al-Masih disebut sebanyak 23 kali. Sedang nama Islam disebut dalam Al-Quran sebanyak 6 kali dan nama Nabi Muhammad SAW disebut 4 kali. Hal ini menunjukan bertapa besar toleransi Islam terhadap agama-agama lainnya.

Syeikh Sya’rawi (almarhum) adalah alim ulama besar, pakar dan rujukan utama di Timur Tengah dalam membahas ilmu tafsir. Beliau dikenal tangkas dan memiliki ciri khas yang mengagumkan dalam mengupas tema-tema yang bersangkutan dengan ilmu tafsir Al-Quran pada ceramah-ceramah beliau yang selalu disajikan di setiap TV di Arab. Saya masih ingat beliau pernah mengupas di salah satu ceramanya tentang kebiadaban, kekejaman dan kedholiman Yahudi yang dirasakan dan dipaksakan diterima oleh rakyat Palestina. Kedua tentang kembalinya warga Yahudi dari seluruh dunia dan diberikan hak prioritas pada siapa pun dan di mana pun warga Yahudi yang ingin kembali ke Israel walaupun warga Yahudi tersebut sebelumnya tidak pernah menginjakkan kakinya di tanah Palestina. Sehingga, mereka berkumpul dan bercampur-baur membentuk suatu kekuasaan diatas kekuasaan. Pula diberikan pada mereka rekomendasi dari Barat terutama dari Amerika dan Inggris dan hak prioritas penuh untuk mendirikan sebuah negara di tanah Palestina khusus bagi kaum Yahudi yang tercerai-berai di seluruh dunia sesuai dengan yang diangan-angani gerakan zionisme yang didirikan Theodore Herzl pada tahun 1896.

Ini semuanya, menurut Syeikh Sya’rawi merupakan suatu hikmah Illahi dan hal yang sangat penting demi membuktikan janji Allah bagi hamba-hamba Nya yang soleh dan beriman bahwa mereka kelak akan mendapatkan kemenangan yang gemilang. Menurut beliau, jika orang-orang Yahudi tidak kembali berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka bagaimana mereka akan dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang mereka kuasai.

Kita sebagai muslim berkeyakinan sesuai dengan ajaran yang telah diterapkan dalam Al-Quran bahwa di akhir zaman sebelum kedatangan Isa Al-Masih, orang orang Yahudi yang telah terusir, bercerai-berai dan berhijrah ke seluruh pelosok dunia akan berkumpul kembali ketempat asal mereka di Palestina. Inilah yang sekarang kita saksikan bahwa seluruh orang-orang Yahudi berkumpul dan bercampur-baur setelah mereka bercerai berai sesuai dengan firman Allah “Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil “diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur” (QS Al Israa’, 104).

Keyakinan ini tentu, kalau menurut ajaran kita, bermula dari disaat nabi Musa AS dan pengikutnya dari Bani Israel atau yang disebut dalam Al Quran “Ashbath” diusir dan keluar dari Mesir. Dalam bahasa Arab Ahsbath artinya julukan khusus diberikan kepada pengikut-pengikut nabi Musa AS yang berasal dari dua belas keturunan nabi Ya’kub.

Nabi Musa dan pengikutnya (12 kabilah Bani Israil) keluar dari Mesir karena diusir dan dikejar-kejar oleh Firaun. “Kemudian Fir’aun hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, maka Kami tenggelamkan dia serta orang orang yang bersama-sama dia seluruhnya”- al Isra’ 103. Setelah itu nabi Musa dan pengikutnya menuju kota Sina dan menetap selama empat puluh hari sampai beliau wafat disana.

Kemudian adiknya Harun AS melanjutkan perjuangannya sebagai pimpinan Ashbath Bani Israil. Beliau dan rombongan berangkat ke Palestina. Di sana Harun mendirikan dua kerajaan kecil, pertama kerajaan di sebelah selatan Palestina yang terdiri dari dua kabilah Yahudi yaitu kabilah Benyamin dan Yahudha, dan kerajaan yang kedua di sebelah utara terdiri dari sepululuh kabilah Yahudi lainya.

Pada tahun 721 Sebelum Masehi, kerajaan Babilon menyerang bagian utara kerajanan Yahudi dan menguasinya. Mulai saat itu terpecahbelahlah bangsa Yahudi dan berceraiberailah kabilah kabilah Yahudi keseluruh pelosok dunia. Sebagian diantara mereka ada yang dibawa ke Irak dijadikan sebagai tawanan. Yahudi Orthodox sampai sekarang masih beranggapan bahwa kabilah kabilah yang berasal dari kerajaan bagian utara merupakan sebagai kabilah-kabilah Yahudi yang hilang dan mereka kelak akan muncul dan kembali lagi bercampur-baur.

Ahli sejarah beranggapan bahwa dari sepuluh kabilah yahudi yang bercerai-berai, mereka telah berhijrah keseluruh pelosok dunia, diantaranya ke Asia, Afrika, Rusia, dan negara negara Arab. Ada lagi diantara mereka yang menetap di Afrika sampai sekarang ini yaitu kabilah Flasha di Ethiopia dan kabilah Yambah di Zimbabwe dan Afrika Selatan, dan yang lainnya ada yang berhijrah ke Jazirah Arabia seperti ke Bahrain, Khaibar, Madinah, dan Yemen, juga ada lagi yang berhijrah ke Asia seperti ke Iran, Cina, Jepang,dan Burma, dan sebagian ada yang berhijrah ke Rusia dan Eropa.

Nah, sekarang kita bisa melihat sendiri bahwa semua orang Yahudi yang telah berhijrah, bercerai berai, dan hilang, mereka datang kembali dari seluruh dunia, berkumpul di satu tempat dan membentuk satu negara Israel. Perkumpulan dan kembalinya Ashbat Yahudi ke tanah Palestine merupakan suatu hikmah dan hal yang sangat penting demi untuk membuktikan ketepatan janji Allah bagi hambanya yang soleh dan beriman bahwa mereka akan mendapat kemenangan yang gemilang di masa mendatang Insya Allah. Karena jika orang-orang Yahudi tidak kembali berkumpul dan bercampur-baur di satu tempat, maka bagaimana mereka akan dibinasakan sehabis-habisnya dengan apa yang mereka kuasai.

“Dan Apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang kedua (Kami datangkan orang orang lain) untuk menyuramkan muka muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuh mu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabi-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (QS Al Isra’ 7).

Itu janji Allah dan Allah jika berjanji, tidak akan menginggkari janjiNya. Adapun janji Rasulallah SAW adalah sesuai dengan sabdanya, ”Tidak akan bangkit hari kiamat sehingga kalian memerangi Yahudi, sampai-sampai batu berkata “wahai Muslim ini orang Yahudi di belakangku bunuhlah dia“. Wallahua’lam.


Habib Hasan Assegaf

Minggu, 08 Mei 2011

HAL-HAL TENTANG ISLAM YANG SERING DITANYAKAN WARGA AMERIKA

Masyarakat Amerika yang pluralistik tampaknya sedang berubah dari yang “bergerombol” menjadi lebih spesifik lagi, terutama terhadap ajaran ideologi. Namun, walaupun Islam adalah agama besar dengan lebih dari 1 milyar pengikut di seluruh dunia dan lebih dari 6 juta di Amerika Serikat, sebagian orang Amerika masih berpikir bahwa Islam adalah kultus.
ebagian meyakini bahwa semua muslim adalah teroris atau memiliki 4 orang istri. Para aktivis Islam di negeri itu pun sepakat, bahwa hal ini terjadi karena kesalahpahaman orang Amerika tentang Islam, dan itu dipicu karena kurangnya informasi yang benar tentang ajaran Islam.
Inilah daftar pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh orang Amerika selama ini:
1. Apa itu Islam?
2. Siapakah Allah?
3. Siapakah Muslim itu?
4. Siapa Muhammad?
5. Apakah Muslim menyembah Muhammad?
6. Apa Muslim berpikir tentang Yesus?
7. Apakah umat Islam memiliki banyak sekte?
8. Rukun-rukun Islam?
9. Apa tujuan ibadah dalam Islam?
10. Apakah Muslim percaya pada akhirat?
11. Apakah tindakan baik non-Muslim akan sia-sia?
12. Apa batasan pakaian bagi umat Islam?
13. Makanan apa saja yang dilarang dalam Islam?
14. Apa itu Jihad?
15. Apa tahun Islam itu?
16. Apa saja festival besar Islam?
17. Apa itu Syariah?
18. Apakah Islam disebarkan oleh pedang (melalui perang)?
19. Apakah Islam mengajarkan kekerasan dan terorisme?
20. Apa itu Fundamentalisme Islam?
21. Apakah Islam mempromosikan poligami?
22. Apakah Islam menindas perempuan?
23. Apakah Islam toleran terhadap agama minoritas lainnya?
24. Apa pandangan Islam tentang: kencan seks pranikah dan aborsi; homoseksualitas dan AIDS; eutanasia dan bunuh diri; transplantasi organ?
25. Bagaimana seharusnya Muslim memperlakukan Yahudi dan Kristen?
Mungkin inilah peran besar kita semua untuk memberikan gambaran yang benar tentang Islam. Begitu banyak media Barat yang telah melakukan pemberitaan tentang Islam yang jauh dari kenyataan sebenarnya, sehingga orang-orang non-Islam menganggap Islam sesuatu yang harus dicurigai. (eramuslim)

Sejarah PERANG SALIB (vesi KRISTEN)

Perang Salib itu sejarahnya cukup panjang luas dan rumit. However, karena topik ini tampaknya tidak banyak diketahui oleh masyarakat Indo ataupun Kristen (dan muslim) pada umumnya. Aku akan terjemahkan artikel dari James Akin tentang Perang Salib yang bisa ditemukan disini

Seperti yang telah diketahui, Perang Salib terderi dari 8 ekspedisi ke Timur yang terjadi selama dua abad, dari 1095 sampai 1270. Sejak itu, istilah "crusade," yang arti sebenarnya adalah Perang Salib, di pakai untuk berbagai macam situasi seperti perang-perang lain (terutama yang berkaitan dengan agama) ataupun hal hal lain yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan agama.. Disini kita akan memfokuskan diri atas 8 Perang Salib dalam tradisi.



Latar Belakang
Untuk mengerti Perang Salib kita perlu menilai peristiwa yang menyebabkannya. Sejak legalisasi Kristianitas di awal tahun 300, Kristen Eropa mulai melakukan ziarah ke Palestina untuk mengunjungi situs kudus yang berhubungan dengan hidup Tuhan kita. Ziarah ini adalah bentuk kesalehan yang besar karena pada jaman tersebut perjalanan ke Tanah Suci adalah sulit, memakan waktu lama, mahal dan berbahaya. Beberapa ziarah membutuhkan bertahun-tahun untuk selesai.

Jemaat Kristen juga pergi ke Syria, Palestina dan Mesir untuk hidup seperti pertapa. Ini adalah jaman dimana kehidupan membiara berbuah banyak, dan banyak jemaat Kristen yang ingin pergi ke Tanah Kudus untuk hidup sebagai pertapa. Mereka juga mengalami kesulitan-kesulitan dalam perjalanan mereka. Bagi para peziarah dan mereka yang ingin menjadi pertapa ada satu faktior yang membikin mudah perjalanan: Jalan menuju Palestina membentang melalui wilayah Kristen.

Pada tahun 612, Mohammad orang Arab, anak dari Abdallah, dilaporkan menerima panggilan kenabian dari Allah melalui malaikat Gabriel. Pada awalnya dia mendapatkan beberapa pengikut. Namun, setelah diusir dari tempat kelahirannya, yaitu Mekah, dia berlindung di Kota Medina dimana saat itu pengikutnya bertambah. Mengibarkan kampanye militer, Mohammad menaklukkan beberapa suku kafir, Yahudi dan Kristen dan dia juga berhasil mengambil alih tempat kelahirannya, Mekkah, dan juga Arabia. Dia meninggal pada tahun 632.

Seiring dengan matinya Muhammad, penerus Muhammad, para kalifah, meneruskan kampanye ekspansi yang agresif. Kurang dari satu abad mereka telah mengambil alih, antara lain, Siria, Palestina dan Afrika Utara. Meskipun sekarang kita menganggap daerah tersebut adalah daerah Muslim, pada waktu itu daerah daerah tersebut adalah Kristen. Dikatakan bahwa kerajaan Muslim yang berekspansi telah mencaplok setengah dari peradaban Kristen. Bahkan Eropa sendiri terancam. Muslem mengambil alih Spanyol Selatan, meng-invasi Prancis dan bahkan mengancam untuk meng-invasi Roma. Namun ekspansi mereka ditaklukkan oleh Charles Mantel pada pertempuran Poiters di 732.

Saat itu adalah masa-masa sulit

Setelah ekspansi Muslim di Eropa Barat telah tertahan untuk beberapa saat, perhatian mereka teralih ke tempat lain, dan dalam dua abad selanjutnya mereka menaklukkan Persia (Iran), Afghanistan, Pakistan dan sebagian India. Mereka lalu maju melawan negara Kristen dan menaklukkan Kekaisaran Byzantine pada 1453 dan berekspansi sampai Vienna, Austria pada 1683.

Perang Salib terjadi di pertengahan peperangan ini. Persiapan secepatnya dilakukan pada abad 11 dengan meningkatnya ketegangan antara Kristen dan Muslim di Tanah Kudus.

Palestina telah berada dalam kendali Muslim selama beberapa waktu, meskipun itu didapat dengan persetujuan (walaupun enggan) oleh pihak Kristen yang hidup di Palestina. Namun, pada 1009, Kalifah Fatimite dari Mesir memerintahkan penghancuran Kuburan Kristus di Yerusalem, yang merupakan tujuan utama peziarah Kristen. Kubur ini kemudian dibangun kembali.

Meningkatnya bahaya bagi jemaat Kristen dalam melakukan ziarah ke Tanah Kudus hanya menambah antusiasme untuk melakukan perjalanan tersebut, karena sekarang ziarah menjadi tindakan kesalehan yang lebih besar. Selama abad ke 11, ribuan jemaat Kristen mengarungi dengan berani, sering dikawal oleh pengawal-pengawal Kristen yang kadang kadang mengawal dua belas ribu peziarah dalam waktu yang sama.

Bangsa Turki Seljug yang telah menganut Islam pada abad ke 10, mulai menaklukkan bagian-bagian dunia Muslim> Dan ini membuat ziarah semakin berbahaya, kalaupun tidak mungkin. Kaum Seljug mengambil alih Yerusalem pada 1070 dan mulai mengancam Kekaisaran Byzantine. Kaisar Byzantine, Romanus IV Diogenes ditangkap oleh kaum Seljuq pada perang Manzikert di 1071. Penerusnya, Michael VII Ducas, meminta bantuan Paus Gregory VII, yang juga berpikiran untuk memimpin ekspedisi militer untuk memukul balik bangsa Turki tersebut. memperbaiki Kuburan Kristus, dan mengembalikan keutuhan Kristen setelah perpecahan de facto Kristen Timur pada 1054. Namun "Konflik Pengangkatan" (ini ceritanya panjang dan akan diceritakan lain kali) menambah beban untuk pelaksanaan rencana ini.

Kaum Seljug terus berekspansi, pada 1084 menaklukkan kota Antioka dan pada 1092 kota Nicea, dimana dua konsili ekumenis diadakan berabad-abad sebelumnya. Pada 1090, Tahta Gembala metropolitan historis di Asia sudah berada di tangan Muslim, yang pada saat itu sudah sangat dekat dengan ibukota Byzantine di Konstantinopel. Sang Kaisar, Alexius I Comnenus, meminta Paus Urban II bantuan.


Perang Salib pertama (1095-1101)

Tidak seperti Gregory VII, Paus Urban II berada dalam posisi untuk menjawab permintaan Timur. Pada November 1095, dia memanggil Konsili Clermont di Prancis Selatan dimana dia meminta dengan sangat pada hadirin -yang terdiri dari bukan hanya Uskup dan Kepala Biara, tapi juga kaum bangsawan, ksatria dan rakyat sipil- untuk memberikan bantuan kepada Kekristenan Timur.

Telah terjadi banyak peperangan antar sesama Bangsa Eropa dan pada pertemuan yang diadakan di tempat terbuka tersebut, Paus mendorong mereka untuk berdamai satu sama lain dan memusatkan kekuatan militer mereka untuk tujuan yang konstruktif -membela Kekristenan dari aggresi Muslim, membantu Kristen Timur, dan mengambil alih kembali Kubur Kristus. Dia juga menekankan perlunya pertobatan dan motif spiritual dalam melakukan kampanye ini, menawarkan indulgensi total bagi mereka yang berkaul untuk melakukan tugas ini. Jawaban dari para hadirin sangat antusias, para hadirin berteriak "Deus Vult!" (Tuhan menghendakinya!)

Dalam Kosnili Clermont juga ditetapkan bahwa mereka yang pergi untuk melaksanakan tugas akan memakai Salib Merah (Latin:Crux). yang kemudian membuat kampanye ini disebut Perang Salib.

Persiapan dimulai di seluruh Eropa. Kebanyakan tidak terorganisasi ataupun tidak mempunyai semangat seperti yang didengungkan Paus. Beberapa prajurit begitu kurang persiapan sehingga mereka menjarah untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa orang German membantai orang Yahudi. Beberapa tidak pernah sampai di Konstantinopel. Beberapa anggota dari "People's crusade" yang tidak terorganisasi dan begitu tidak disiplin dan dikirim oleh Kaisar pada Agustus 1096 menuju ke Bosphorus, lebih dulu dari pasukan utama Perang Salib, mereka dibantai oleh tentara Turki.

Prajurit Salib utama terdiri dari empat pasukan yang berasal dari Perancis, German dan Normandia, dibawah pimpinan Godfrey dari Boullion, Bohemond dan Tancred (keduanya orang Normandia), Raymond dari Saint-Giles, dan Robert dari Flanders. Namun, Kaisar Byzantin Alexius tidak ingin tentara yang begitu banyak berada di Konstantinopel dan kemudian dikirimnya mereka ke Asia Minor sesuai dengan urutan kedatangan mereka. Sang Kaisar juga mensyaratkan agar kepala Pasukan bersumpah bahwa mereka akan mengembalikan tanah yang mereka rebut dari pihak Muslim yang dulunya adalah daerah Byzantine.

Pada Juni 1097, Nicea diambil alih oleh Byzantine dan para Prajurit Salib. Bulan berikutnya Prajurit Salib dan Byzantine mendapatkan kemenangan besar melawan Turki ketika mereka diserang di Dorylaeum. Kemajuan lebih lanjut cukup sulit dan nampaknya beberapa orang menjadi putus semangat. Salah satunya adalah Alexius, yang berjanji untuk membantu kota Antioka yang terkepung. Ketika sang Kaisar berhenti untuk berusaha, para Prajurit Salib merasa bahwa kewajiban untuk menyerahkan Dorylaeum kembali ke Kaisar, telah hilang karena sang Kaisar sendiri tidak mampu mempertahankannya (Alexus telah hilang semangat). Karena itu, saat Dorylaeum diambil alih pada Juni 1099, kota tersebut jatuh ke tangan orang Normandia.

Bulan berikutnya Fatimid Muslim dari Mesir mengambil alih kembali Yerusalem dari kaum Seljug Turky, jadi para Prajurit Salib melakukan serangan bukan kepada bangsa Turky. Ini terjadi pada 1099. Selama sebulan para Prajurit Salib, yang telah berkurang separuh dari kekuatan awal, mendirikan kemah disekeliling Yerusalem sementara Gubernur Fatimid menunggu bantuan tentara dari Mesir. Disisi lain Prajurit Salib mendapatkan persediaan makanan dan kebutuhan dari pelabuhan Jaffa dan memulai gerkan mereka.

Pada 8 Juli Prajurit Salib berpuasa dan berjalan dengan telanjang kaki mengelilingi kota menuju ke Gunung Zaitun (tempat Yesus mengalami Sakral Maut), dan pada tanggal 13, mereka mengepung tembok kota. Pada tanggal 15, beberapa prajurit berhasil melewati tembok dan membuka salah satu gerbang kota yang membuat pasukan utama mampu menyerbu kedalam. Di Menara Daud, Gubernur Fatimid menyerah dan diantar keluar dari kota. Dari dalam Mesjid Al-Agsa dekat Bukit Kuil (Temple Mount), Tacred, salah satu pimpinan Prajurit Salib, menjanjikan perlindungan bagi warga Muslim dan Yahudi di kota tersebut. Sayangnya, meskipun ada upaya tersebut, pembantaian tetap terjadi.

Bulan selanjutnya Prajurit Salib mengejutkan dan memukul balik pasukan bantuan dari Mesir yang dinanti-nanti Gubernur Fatimid. Prajurit Salib mengkokohkan kendali warga Kristen di Yerusalem, meskipun banyak kota pelabuhan masih berada dalam kendali Muslim. Kebanyakan Prajurit Salib kemudian pergi kembali ke rumah setelah merasa bahwa tujuan dan kaul mereka telah tercapai.

Sebagai hasil dari Perang Salib pertama, telah terbentuk empat negara bagian Kristen dari wilayah yang telah direbut Prajurit Salib: Kerajaan Jerusalem terdahulu, Principality Antioka (Prinsipality = daerah yang dikuasai pangeran/prince), Countship Edessa (Countship = daerah dalam kekuasaan Count. Count = semacam bangsawan) dan Countship Tripoli. Negara-negara bagian ini, yang menggunakan sistem feodal dalam konteks yang terlepas dari permusuhan lokal seperti yang terjadi di Eropa, telah disebut-sebut sebagai model administrasi Medieval. Namun, hubungan antara negara bagian, kekaisaran Byzantine dan daerah Muslim disekitarnya sering rumit.

Untuk mempertahankan negara-negara bagian baru ini, sebuah pasukan baru terbentuk –ordo-ordo Ksatria, seperti Hospitaleer oleh St John dari Yerusalem dan Templars. Ini adalah kelompok ksatria yang berkaul religius dan melakukan aturan-aturan religious.

Untuk suatu saat negara-negara bagian akibat Perang Salib berkembang. Seiring dengan waktu, negara-negara bagian tersebut membesar meliputi kota-kota pelabuhan yang ditinggal dan tidak diakui oleh siapapun sebagai daerah kekuasaan. Meskipun begitu, negara-negara bagian tersebut masih lemah. Pada 1144 negara bagian utara Edessa ditawan oleh Pasukan Muslim.

Untuk suatu saat negara-negara bagian akibat Perang Salib berkembang. Seiring dengan waktu, negara-negara bagian tersebut membesar meliputi kota-kota pelabuhan yang ditinggal dan tidak diakui oleh siapapun sebagai daerah kekuasaan. Meskipun begitu, negara-negara bagian tersebut masih lemah. Pada 1144 negara bagian utara Edessa ditawan oleh Pasukan Muslim.

Perang Salib Kedua (1146-1148)
Sebagai respon, Paus Eugenus III memanggil Perang Salib baru, yang diserukan di Prancis dan Jerman oleh St. Bernard dari Clairvux. Raja Perancis, Louis VIII, dan istrinya, Eleanor dari Aquitaine, segera merespon, meskipun Kaisar Jerman, Conrad III, harus dibujuk. Kaisar Byzantine saat itu, Manuel Comnenus, juga mendukung Perang Salib, meskipun dia tidak menyumbangkan pasukannya.

Meskipun pada suatu waktu Perang Salib ini melibatkan pasukan terbesar, Perang Salib kedua ini tidak diikuti oleh antusiasme seperti antusiasme pada Perang Salib yang pertama, karena pada saat itu Yerusalem masih dikuasai Kristen. Jalannya kampanye kedua ini juga dipenuhi kepentengan-kepentingan dari pihak yang terlibat, yang kesemuanya menghambat kemajuan. Kesulitan perjalananjuga semakin menambah kesulitan. Ketika tidak mampu untuk sampai ke Edessa, para Prajurit Salib berkonsentrasi untuk mengambil alih Damaskus. Tapi konlik intern membuat mereka mengundurkan diri.

Kegagalan dari Perang Salib kedua begitu mematahkan semangat, dan banyak di Eropa merasa bahwa Kekaisaran Byzantine merupakan halangan dalam mencapai kesuksesan. Kegagalan ini juga merupakan tiupan moral yang kuat bagi Pasukan Muslim yang telah berhasil secara sebagian mengurangi kekalahan mereka di Perang Salib pertama

Posisi dari negara bagian para Prajurit Salib saat itu lemah, dan di tahun tahun selanjutnya mereka dikelilingi oleh kekuatan Muslim yang telah berkonsolidasi yang diikuti oleh hancurnya Kalifah Fatimid di Mesir.

Meskipun saat itu ada gencatan senjata dengan Komandan Muslim, Saladin, gencatan tersebut pecah pada 1887. Pada saat krisis suksesi di kerajaan Yerusalem, sebuah karavan Muslim diserang, dan Saladin me-respon dengan menyatakan Jihad.

Pasukan Latin mengalami kekalahan yang memalukan pada Tanduk Hattin (Sebuah formasi geologis yang menyerupai dua tanduk di perbukitan), dan Saladin kemudian meneruskan dan mengambil alih Tiberias dan kota pelabuhan Acre sebelum menyerang Yerusalem, yang jatuh pada 2 Oktober. Pada 1189, hanya ada beberapa negara bagian yang masih dikuasai kaum Kristen.

Perang Salib Ketiga (1188-92)
Seiring dengan jatuhnya Yerusalem, Paus Gregory VIII menyerukan Perang Salib ketiga. Sayang waktunya bersamaan dengan matinya raja-raja yang pertama kali menjawab panggilan.

Raja pertama yang menjawab seruan tersebut adalah William II dari Sisilia. Dia mengirimkan armada ke Timur tapi kemudian mati pada 1189. Henry II dari Inggris setuju untuk berpartisipasi, tapi juga mati di tahun yang sama. Kaisar Jerman, Frederick Barbarossa, yang telah ber-rekonsiliasi dengan Gereja (setelah sebelumnya sempat di ekskomunikasi), berpartisipasi dengan memimpin tentara yang besar yang mengalahkan Pasukan Seljug pada 1190. Tapi bulan berikutnya, Kaisar yang sudah lanjut ini mati tenggelam saat dia berusaha berenang untuk mengintai.

Dua raja yang akhirnya memimpin Perang Salib ini adalah Richard I ("Si Hati Singa, Lion-Hearted) yang gagah tapi falmboyan, keturunan Henry II dan penerusnya. Dan RajaPhilip II Agustus dari Prancis.

Dalam perjalanan ke Tanah Kudus, Richard I berhenti di Cyprus dan saat itu dia diserang oleh Pangeran Byzantine Isaac Comnenus. Ricahrd I kemudian mengalahkan sang Pangeran dan mengambil alih pulau tersebut sebelum berlayar ke kota pelabuhan Acre yang diserang oleh Prajurit Salib.

Denagn datangnya bala bantuan, kota pelabuhan Acre akhirnya bisa direbut dan pasukan Muslim akhirnya menyerah. Philip II kemudian merasa kaul Perang Salibnya terpenuhi dan kembali ke Prancis

Saladin kemudian setuju untuk menukarkan tawanan dengan relikui dari Salib yang asli. Persetujuan ini kemudian pecah ketika Richard memasalahkan pemilihan tawanan yang akan dikembalikan dan kemudian memerintahkan untuk menghukum mati tawanan Muslim dan keluarganya.

Richard berkehendak untuk menekan ke Yerusalem dan berhasil mendapatkan beberapa kota, termasuk Jaffa, tapi pada akhirnya tidak mampu mencapai Kota Suci. Hubungannya dengan Saladin akrab. Keduanya sepertinya saling menghormati. Pada akhir 1192 keduanya menandatangani perjanjian damai 5 tahun yang mengijinkan Umat Kristen memiliki akses ke temapt kudus. Daerah kekuasaan Kristen di Tanah Kudus saat itu telah berkurang menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang terdiri dari kota pelabuhan besar.

Perang Salib Keempat(1204)
Perang Salib keempat adalah bencana yang tidak terhindarkan. Perang Salib keempat adalah episode yang hanya menyebabkan kerusakan internal dalam Kekristenan.

Pada 1198 Paus Innocent III mengajukan Perang Salib keempat. Seperti biasa, Prancis menjawab seruan tersebut. Target baru saat itu adalah Mesir, wilayah yang dulunya Kristen namun sekarang menjadi kekuatan Muslim.

Prajurit Salib berpaling ke bangsa Venetia untuk transportasi, tapi ketika dana yang dikumpulkan tidak cukup, warga Venetian menyarankan agar mereka menyerang dan menangkap Zara, kota Hungaria yang Kristen. Banyak yang menolak dengan keras, termasuk Paus. Tapi perintah Paus diabaikan dan Prajurit Salib mengambil alih Zara atas permintaan warga Venetia.

Masalah berubah dari buruk menjadi lebih buruk ketika Alexius, anak dari bekas Kaisar Byzantin Isaac Angelus, meminta bantuan Prajurit Salib untuk mengembalikan tahta ayahnya. Dengan menjanjikan hadiah, Alexius meyakinkan para Prajurit Salib untuk mencoba melakukannya. Surat Paus yang melarang ekspedisi tersebut datang lambat dan Prajurit Salib telah mengambil Konstantinopel, mengembalikan tahta Isaac sebakai Kaisar dan menyatakan anaknya sebagai Kaisar-bersama (Co-emperor)

Paus Innocent III memperingatkan dengan keras para pemimpin dan memerintahkan mereka untuk terus menuju Tanah Kudus, tapi hanya beberapa yang melakukannya. Kebanyakan menunggu hadiah yang dijanjikan Alexius.

Pihak byzantin yang kurang suka terhadap janji Alexius trhadap Prajurit Salib kemudian membunuh Alexius yang kemudian diikuti oleh pengambil alihan Byzantin dan kekaisarannya oleh Prajurit Salib dan pihak Venetia, Konstantinopel kemudian jatuh ke tangan mereka pada 13 April 1204 yang membuat dimulainya penjarahan dan pembunuhan. Kemudian Kaisar Latin untuk Konstantinopel diangkat oleh sebuah konsili yang terdiri dari Prajurit Salib dan warga Venetia. Pemerintahan Byzantin kemudian di re-lokasikan ke Nicaea dan memerintah hanya sebagain dari daerah sebelumnya sampai 1261 saat Konstantinopel di taklukkan oleh Michael VIII Paleologous.

Perang Salib ini adalah perjalanan bodoh. Tidak hanya tidak sempat untuk berhadapan dengan pasukan Muslim yang menguasai Tanah Kudus, peristiwa ini lebih memisahkan Kekristenan Barat dan Timur disamping merusak secara permanen Kekaisaran Byzantine yang berfungsi sebagai pembatas antara agresi Muslim dengan jantung daerah Kristen.

Di tahun-tahun setelah Perang Salib Keempat, ada beberapa Perang Salib kecil (perang dimana pesertanya bersumpah) dengan penganut bidat (ajaran sesat) dan lainnya. salah satu yang menjadi fokus adalah "Prajurit Salib anak-anak" (1212) dimana ribuan anak diberangkatkan untuk menaklukkan Muslim dengan cinta dan bukan dengan senjata. Seorang anak dari Prancis yang punya visi ini memimpin satu bagian gerakan, sementara satu anak dari Jerman memimpin yang lain. Kebanyakan anak sampai ke Italy. Namun gerakan ini tidak pernah sampai ke Tanah Kudus dan kebanyakan anak mati lapar atau atau mati ellah atau dijual orang jahat dari Italy sebagai budak Muslim. Meskipun begitu gerekan ini menimbulkan simpati yang mengarah ke Perang Salib Kelima.

Perang Salib Kelima (1217-1221)
Ini adalah Perang Salib terakhir dimana Gereja berperan Perang salib ini diserukan oleh Paus yang menyerukan Perang Salib sebelumnya, Innocent III, dan juga oleh Konsili Ekumenis ke 12, Lateran !V. Dan sepeerti upaya sebelumnya, target dari perang Salib ini bukanlah Palestina tapi Mesir, basis dari kekuatan Muslim, yang diharapkan oleh para Prajurit Salib untuk dijadikan bahan tawaran untuk pembebasan Yerusalem.

Tidak seperti Perang Salib sebelumnya (Keempat) yang menjadi tidak terkendali ditangan awam, upaya kali ini diletakkan dalam otoritas wakil kepausan, Cardinal Pelagius. Dia mempunyai pengetahuan militer dan secara rutin berperan dalam keputusan militer.

Usaha kali ini mengalami kesuksesan awal, dan Pasukan Muslim yang terkejut menawarkan syarat damai yang sangat menguntungkan, termasuk pengembalian Yerusalem. Tapi, Prajurit Salib, dianjurkan oleh Kardinal Pelagius, menolak ini. Sebuah blunder militer mengakibatkan Prajurit Salib kehilangan Damietta yang mereka dapat di awal kampanya ini. Pada 1221, Pasukan Kristen menerima perjanjian gencatan senjata dengan syarat yang jauh kurang menguntungkan dari yang pertama. Banyak yang menyalahkan Pelagius, beberapa menyalahkan Paus. Banyak juga yang menyalalahkan Kaisar German Frederick II yang tidak tampil di Perang Salib kali ini tapi yang akan tampil utama di Perang Salib berikutnya.

Perang Salib Keenam (1228-29)
Innocent III telah mengijinkan Frederick II untuk menunda partisipasinya di Perang Salib supaya dia bisa mengatasi masalah di Jerman. Penerus Innocent III, Gregory IX, kesal terhadap penundaan terus menerus Frederick memperingatkan Frederick untuk memenuhi kaulnya. Saat sang Kaisar menunda lagi dengan alasan sakit Paus langsung meng-ekskomunikasi dia. Saat Frederick akhirnya berangkat, dia berperang dalam kondisi ter-ekskomunikasi.

Situasi aneh ini mengawali suatu Perang Salib yang aneh. Sebagain karena ekskomunikasi dari Frederick sedikit orang yang mendukung dia sehingga dia tidak mampu menggalang kekuatan militer yang besar. KArena itu dia memakai diplomasi dan mengambil kesempatan atas terjadinya perpecahan didalam Muslim. Dia melakukan perjanjian dengan Sultan Al-Kamil dari Mesir pada 1229. Menurut perjanjian tersebut Yerusalem (Kecuali Kubah Batu dan Mesjid Al-Aqsa), Betlehem, Nazareth dan beberapa daerah tambahan, akan dikembalikan ke Kerajaan Yerusalem

Frederick II yang masih ter-ekskomunikasi, kemudian dimahkotai sebagai Raja Yerusalem di Gereja Kuburan Kristus dalam suatu upacara non-religius (Karena Yerusalem dilarang oleh Gereja untuk melakuakn upacara religious akibat status Frederick II yang masih ter-ekskomunikasi). Tahun selanjutnya Frederick II diterima kembali ke Gereja. Namun dia tidak mampu memerintah dengan sukses Kerajaan Yerusalem dari jauh karena baron lokal menolak untuk bekerja sama dengan wakil dia.

Tahun 1239 dan 1241 ada dua Perang Salib kecil yang dilakukan oleh Thibaud IV dari Champagne dan Roger dari Cornwall. Dua upaya si Syria dan melawan Ascalon tidak sukses.

Perang Salib Ketujuh (1249-52)
Inisiatif untuk Perang Salib ini diambil oleh Raja Louis IX dari Prancis. sekali lagi, strateginya adalah untuk menyerang Mesir dan dijadikan tawaran untuk Palestina. Prajurit Salib dengan cepat mampu mengambil alih Damietta tapi harus membayar mahal ketika mengambil alih Kairo. Serangan balasan Muslim berhasil menangkap Louis IX. Dia kemudian dibebaskan setelah setuju untuk mengembalikan Damietta dan membayar uang tebusan. Setelah itu Louis IX tetap di Timur beberapa tahun untuk bernegosiasi mengenai pelepasan tawanan dan mengkokohkan kekristenan di wilayah tersebut

Perang Salib Kedelapan (1270)
Perang Salib terakhir juag dipimpin oleh Louis IX. Di tahun-tahun kemudian, perubahan di dunia Muslim mengakibatkan munculnya sejumlah serangan baru ke wilayah Kristen di Tanah Kudus. Warga lokal meminta bantuan militer pada Barat, tapi cuma sedikit bangsa Eropa yang tertarik untuk melakukan kampanye besar. Satu orang yang sekali lagi mau memanggul beban adalah Louis IX. Namun kampanye yang dia lakukan kali ini mencapai kurang dari apa yang dicapai sebelumnya bagi Kerajaan Yerusalem.

Tidak diketahui mengapa, tapi Tunisia di Afrika Utara dijadikan saran awal. Setelah disana, wabah mengambil nyawa banyak orang, termasuk Louis yang saleh. Saudaranya, Charles Anjou, tiba dengan kapal-kapal Sisilia dan berhasil mengungsikan sisa tentara.

Meskipun ini adalah Perang Salib terakhir, ini bukanlah ekspidisi militer terakhir yang bisa disebut sebagai Perang Salib. Kampanya terus diserukan atas berbagai sasaran (bukan hanya Muslim) oleh Prajurit Salib-orang yang berkaul untuk melakukan perang.

Umat Kristen di Palestina ditinggalkan tanpa bantuan lebih lanjut. Meskipun mengalami kekalahan terus menerus, Kerajaan Yerusalem tetap bertahan sampai 1291, ketika akhirnya musnah. Umat Kristen masih tetap hidup di daerah tersebut bahkan setelah kejatuhan Kerajaan Yerusalem.


Penilaian
Banyak sekarang di dunia barat memandang Perang Salib adalah agressi yang tidak bisa dibenarkan terhadap pendudk damai di Timur dan Tanah Kudus. Namun, bahkan dengan sedikit pengetahuan atas abad yang lalu membuat pemikiran tersebut tidak bisa diyakini.

Ini bisa dilihat jelas, sebagai contoh, dengan memutar balik peran dari kekuatan yang bertikai. Jika Perang terjadi di tengah-tengah masa dimana Kristen mengambil alih SEPARUH dari wilayah yang secara historis merupakan milik Muslim. Maka orang tidak akan menyalahkan Muslim yang berusaha untuk mengambil kembali daerahnya yang diambil Kristen yang didaerah tersebut terdapat banyak saudara seiman. (Note: tentu saja yang terjadi adalah sebaliknya. Islamlah yang melakukan kampanye besar-besaran dan mencaplok daerah yang awalnya Kristen).

Sedikit yang akan berpikir bahwa Muslim seharusnya tetap diam ketika Kristen mengambil kontrol dan menghalangi akses Muslim di Kabah Mekah dan Kubah Batu dan Mesjid Al-Agsa di Yerusalem. Kita akan meng-ekspektasikan kalau Muslim akan menyerang balik dan mengambil kendali tempat Kudus mereka. (Note: sekali lagi ini adalah pembalikan/transposisi. Yang terjadi adalah Muslim menguasai situs Kudus Kristen dan menghalangi peziarah Kristen ke tempat Kudus yang sudah sejak dulu milik mereka).

Akal sehat mengajarkan pelajaran yang didapat dari Perang Salib, "Jangan menaklukkan setengah dari peradaban kelompok lain tanpa berpikir untuk menerima balasannya" dan "Jangan menyentuh situs kudus orang lain tanpa berpikir akan pembalasan"

Dan bukannya merasa malu terhadapa apa yang dilakukan Prajurit Salib. Umat Kristen kontemporer seharusnya BANGGA bahwa -terlepas dari pertikaian dari dalam mereka sendiri pada saat itu- umat Kristen jaman dulu akan melakukan apa yang dilakukan umat Muslim sendiri kalo mereka diposisikan (ditranspose) dalam posisi umat Kristen (Note: Maksudnya, baik Muslim maupun Kristen, kalo separuh peradabannya dijajah dan situs kudusnya dikuasai dan ditutup akses umum, maka mereka akan melawan. dan inilah yang terjapi kepada Kaum Kristen yang separo peradabannya dicaplok dan akses mereka ke tempat kudus dihalangi).

Kristensaat ini tentu saja harus mengutuk tindakan jahat yang dilakukan selama Perang Salib, seperti pembantaian warga Muslim dan Yahudi tak bersalah yang terjadi secara periodik, dan juga episode Perang Salib keempat yang menyedihkan. Meskipun begitu Perang Salib sendiri mempunyai dua tujuan pokok sebagai intinya: Pembelaan terhadap peradaban Kristen atas agresi dari luar (sehingga Perang Salib secara keseluruhan adalah perang bela diri) dan menjaga akses ke situs kudus tempat terjadinya peristiwa penting dalam sejarah Kekristenan (Kubur Kristus etc).

Juga akan sulit untuk menilai Perang Salib tanpa berpikir tentangnya dalam terang kejadian saat ini. Khususnya, orang akan berpikir apakah generasi Muslim masa depan akan melihat masa ini dan berpikir apakah tindakan kampanye terorisme Islam adalah seperti apa adanya? Apakah suatu serangan terhadap mereka yang tidak bersalah, warga sipil bisa dibenarkan? Apkah warga Muslim masa depan akan menganggap Jihad milenium baru sebagai "Perang Salib" yang tidak dibenarkan? dan apakah dunia Muslim akan melakukan introspeksi dan menganggap Perang Salib sebagai respon yang bisa terprediksi atas agresi Muslim jaman dulu?

tamat


Sumber: Faithfreedom.org ( http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sejarah-perang-salib-terjemahan-yang-tidak-diketahui-islam-t5960/ )

Senin, 02 Mei 2011

kupas tuntas konsep TRINITAS (penting untuk anda fahami)

Mengupas Zat KeTuhanan Trinitas
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Bismillahirrahmanirrahim.
Seperti yang kita ketahui, didalam ajaran Kristen (kecuali saksi Yehovah dan
Unitarian yg lain), Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum. Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus. Dan ketiga-tiga oknum ini sehakikat dan satu dalam zat.
 
Dan sekali lagi, menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan)
bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY alias 'Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.
 
Oleh karena perkataan anak Tuhan disini digunakan dalam arti yang sebenarnya,
maka perkataan "Bapa" disini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang se sungguhnya. Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil !
 
Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu
zat dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga. Sebab pada ketika zat
yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga zat yang satu ini dise but sebagai Bapa. Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu dise but sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini se bagai anak dari Bapa itu.
 
Ketika kita zat yang satu ini kita sebut Bapa, maka dimanakah anak ? Oleh kare na mereka memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah menghadapi suatu dilema yang sukar. Tapi jika disebut zat Bapa lain dari zat anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan).
 
Begitu pula dengan masalah oknum Trinitas yang ketiga, yang umumnya disebut se bagai Roh Kudus, menambah perbendaharaan oknum keTuhanan sehingga Tuhanmemilik i tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga imbasnya pengakuan ke-Esaan Tuhan dalam satu zat akan sirna. Roh Kudus digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan oknum Roh Kudus ini seringkali turun, baik sebelum Yesus lahir, masa Yesus hidup atau pun masa-masa setelah kepergi an Yesus sesudah kejadian penyaliban dibukit Golgotta.
 
Kalau anda perhatikan apa yang tertulis di Alkitab mengenai Roh Kudus maka akan ada dapati suatu kenyataan bahwa:
 
Roh Kudus didalam Alkitab *tidak pernah* tampil sebagai suatu pribadi. Pada sa at Yesus dibabtis Roh Kudus hanya digambarkan seperti burung merpati. Padasaat Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, Roh Kudus digambarkan sebagai *lidah-lidah api*.
Kita perhatikan ayat tersebut:
 
KIS 2:3-4 Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang berte baran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Renungkanlah!
 
Adakah Allah itu bertebaran? Adakah Allah itu hinggap pada murid-murid Yesus? Adakah Allah itu memenuhi para murid? Perhatikanlah, bahwa akibat dari *hing gap nya* Roh Kudus tersebut adalah: mereka menjadi mampu untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan.
Kemudian lihat ayat berikut:
 
MAT 3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yg datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layakmele paskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Air, Roh Kudus dan Api digunakan untuk membaptis, apakah kita harus berfikir
bahwa murid Yesus dibaptis dengan Allah?
 
Dalam hal ini, Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap dikatakan masih dalam satu zat, maka pada ketika itu juga terjadilah zat Bapa adalah zat anak kemudian zat anak dan Bapa itu adalah juga zat Roh Kudus. Sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ? Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai anak, maka dimanakah Bapa serta Roh Kudus ?
Oleh sebab itu haruslah disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda. Sebab yang memperbedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua adalah 'keanakan' dan 'keBapaan'. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak. Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi. Oleh karena itulah setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar akan menganggap bahwa Kristen Trinitas, bukanlah termasuk dalam golongan agama yang mengEsakan Tuhan, selama ia masih mengajarkan Tuhan itu memiliki tiga oknum se perti yang dijelaskan diatas.
 
Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran se mua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya.
 
Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada tiga, Abraham, Daud, Musa, Isa dan nabi-nabi sebelum mereka sampai pada Nabi Muhammad Saw juga tidak pernah mengajarkan keTritunggalan Tuhan. Malah mereka semuanya adalah sederetan nabi-nabi yang telah susah payah, telah mengorbankan harga diri dan jiwa raganya de mi menegakkan kalimah Tauhid, Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Tu han yang satu, Tuhan yang bernama Allah (Swt).
 
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan keturunannya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa serta Nabi-nabi dari Tuhan mereka. Ka mi tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kepadaNya lah kamimenyerah kan diri".(QS. Ali Imran 3:84)
 
Dalam sebuah Hadistnya, Rasulullah Saw bersabda : "Nabi-nabi itu adalah bersaudara yang bukan satu ibu, ibunya bermacam-macam,namun agamanya satu."(HR. al-Saikhan dan Abu Daud) 
 
Dalam satu studi banding antara AlQur'an plus Sunnah dan Bible yang meliputi Old Testament dan New Testa ment plus surat-surat kiriman jo riwayat perbuatan para Rasul (The Acts), apa yang diungkapkan Islam tentang ke-Esaan Allah mendapatkan satu titik temu. Da lam kitab 
 
Ulangan 4:35 disebutkan : "Kepada kalianlah dia itu ditunjuk, supaya
engkau ketahui bahwa YÁOHU UL itulah ULHÍM; tidak ada yang lain selain Dia."
 
Ulangan 6:4 "Dengarlah oleh mu wahai Israel ! Sesungguhnya YÁOHU UL adalah Tu han kita; dan YÁOHU UL itu satu adanya."
 
Isaiah 45:21"Dan tidak ada ULHÍM lain selain Ku; hanya ada ULHÍM sangpenyela mat; Tidak ada siapapun beserta-Ku."
 
Isaiah 45:22 "Ikutilah Aku, dan kalian akan diselamatkan, semua yang ada diu jung dunia: bahwa Aku lah ULHÍM dan tidak ada yang lain."
 
Jeremiah 10:10,"Namun, YÁOHU UL itulah ULHÍM yang sebenarnya. Dia-lah ULHÍM yang hidup dan penguasa yang sejati."
 
Galatia 3:20 "Tetapi YÁOHU UL adalah satu".
 
1 Timothy 1:17"Sekarang menuju kepada penguasa abadi, tidak berkesudahan, ti dak terlihat, hanyalah ULHÍM yang bijaksana, menjadi kehormatan dan kemuliaan selama-lamanya."
James 2:19"Kamu mengimani bahwa hanyalah ada satu ULHÍM, dan pun Setan mengi mani nya ... lalu menggeletar."
Y
AOHÚSHUA alias Jesus The Messias alias 'Isa Almasih as, berulang kali menya takan ke-Esaan Tuhan yang dalam bahasa Ibrani purbakala disebut dengan ULHÍM.
 
John 17:3"Dan inilah hidup yang abadi, bahwa mereka mengenal Engkau, ULHÍM yang benar, dan al-masih yang telah Engkau utus."
 
Mark 12:29"Dan YAOHÚSHUA menjawabnya, Hukum yang terutama adalah, dengarlah wahai Israel, adapun YÁOHU UL adalah Elohim kita, YÁOHU UL itu satu adanya."
 
Kembali pada masalah konsep Tritunggal atau Trinitas, seperti yang diterang kan, ketiga Tuhan ini berbeda satu sama lain. Oknum yang pertama terbeda de ngan Ke-Bapaan.
 
Oknum kedua terbeda dengan Keanakan yang menjadi manusia. Dan oknum ketiga ter beda dengan keluarnya dari Allah Bapa dan dari Allah anak. Perbedaan itu meru pakan perbedaan yang hakiki, yaitu Bapa bukan anak dan anak bukan Roh Kudus.
 
Apabila sesuatu menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum, maka perbe daan dan keistimewaan itu harus ada pada zatnya. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak. Artinya zat itu adalah zat anak. Karena oknum tersebut tidak dapat terpisah da ripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Allah, karena zat keduanya hanya satu.
 
Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum ma ka ia tidak mungkin ada pada oknum yang lain. Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.
Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya. Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah. Karena zat Bapa de ngan zat Allah adalah satu.
 
Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan terse but pada zat Allah dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Allah. Misal nya, anak menjadi manusia. Apabila anak menjadi manusia, maka zat Allah harus menjadi manusia karena zat mereka satu. Selanjutnya disebut pula bahwa Bapa ti dak menjadi manusia. Dengan demikian berarti pula bahwa zat Allah tidak menja di manusia.
 
Maka pada saat zat Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Allah tidakmenja di manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan mustahil akan dapat ter jadi. Konsep Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima jika mereka mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa Tuhan bukan satu atau Esa, melainkan tiga.
 
Jika betul Tuhan itu Esa dan Dia telah menjelma atau berinkarnasi menjadi manu sia yaitu Jesus, tentu dilangit sudah tidak lagi ada Tuhan. Hal ini dapat kita bandingkan dalam cerita pewayangan, dimana Bathara Ismaya ketika dia berada di kahyangan ia adalah seorang Bathara (dewa), tetapi jika ia turun kebumi dan
menjelma menjadi Semar sebagai panakawan Arjuna.
 
Dan apabila Bathara Ismaya ini menjelma menjadi Semar didunia, maka dikahyang an tidak lagi ada Bathara Ismaya itu. Dan jika dia berada di Kahyangan sebagai Bathara Ismaya, maka dibumi tidak ada Semar, sehingga para panakawan kehilang an Semar.
 
Lalu bisakah hal ini kita terapkan pada Jesus ? Sayangnya justru tidak bisa.
Dimana Jesus ada didunia, maka dilangit Tuhan masih ada. Bahkan dalam beberapa pasal Bible nyata-nyata kita dapati bahwa Tuhan berbeda dengan Jesus dan berbe da pula dengan Roh Kudus yang dalam teologi Nasrani juga merupakan bagian dari Tuhan.
 
Sebagaimana juga yang kita ketahui, klaim pihak Kristen Trinitas bahwa Allah
Bapa, Allah anak dan Allah Roh Kudus bersifat Kadim, Alpha dan Omega, tidak
berawal dan tidak berakhir.
 
Tapi benarkah pendapat demikian ? Kita tinjau dari Tuhan anak yang diperankan
oleh Yesus saja pendapat yang demikian sudah bisa kita pentalkan. Yesus baru ada ketika dia dilahirkan oleh Siti Maryam atau dalam agama Kristen disebut se bagai Mariah. Sebelum Mariah melahirkannya, tidak pernah ada Tuhan yang berna ma Yesus ini.
 
Sebagaimana juga yang kita ketahui, pemahaman Trinitas mengajarkan bahwa Allah Bapa, Allah anak dan Allah Roh Kudus bersifat Kadim, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir.
Tapi benarkah pendapat demikian ? Kita tinjau dari Tuhan anak yang diperankan
oleh Yesus saja pendapat yang demikian sudah bisa kita gugurkan. Yesus baru
ada ketika dia dilahirkan oleh Siti Maryam atau dalam agama Kristen disebut se bagai Mariah. Sebelum Mariah melahirkannya, tidak pernah ada Tuhan yang berna ma Yesus ini.
Memang ada ayat yang konon kabarnya Yesus mengakui bahwa dia sudah ada sebelum Abraham ada, tapi benarkah demikian adanya ?
 
Siapakah nama beliau sebelum dilahirkan oleh Mariah dengan nama Yesus ? Kemana gerangan Tuhan Yesus sebelum-sebelumnya ? Ada dimana Tuhan Yesus ketika Adam diciptakan pertama kali ? Ada dimana pula Tuhan Yesus ketika Abraham, Daud, Su laiman, Musa diutus ?
Lanjut pemahaman kaum Trinitas ini, Allah bukannya barulah menjadi Bapa oleh
kelahiran Yesus di Betlehem, melainkan sedari kekal, ia adalah juga AllahBapa.
 
Yesus bukanlah menjadi anak ALlah pada saat kelahirannya di Betlehem, melain kan sedari kekal ia adalah anak Allah.(Dr. G.C. Van Niftrik & Ds. B.J. Boland dalam bukunya Dogmatika masa kini halaman 151)
Mengenai hal ini harus kita ketahui bahwa akal manusia dapat membenarkan, Bapa yang sebenarnya harus lebih dahulu daripada anak yang sebenarnya. Akal manusia tidak dapat membenarkan anak lebih dahulu daripada Bapa atau anak bersama-sama ada dengan Bapa.
 
Apabila Allah Bapa telah terbeda daripada anak Allah dari kadim, maka anak Allah itu tidak dapat disebut 'diperanakkan' oleh Allah Bapa. Karena Allah Ba pa dan anak Allah ketika itu sama-sama kadim, Alpha dan Omega, sama-sama tidak berpermu laan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih kemudianwujudnya.
Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia terke mu dian daripada Bapa. Karena anak yang sebenarnya harus terkemudian daripada Bapanya yang sebenarnya.
 
Oleh karena itu ajaran Trinitas yang menyatakan bahwa anak dengan Bapa sama-sama kadim, alpha dan omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak saling da hulu mendahului tidak akan masuk akal dan adalah suatu kejadian yang mustahil.
 
Seterusnya ajaran Trinitas yang mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari sang Ba pa dan sang anak (lihat : Pengakuan Nicea-Konstantinopel dalam buku Dogmatika Masa kini hal. 433), adalah juga ajaran yang tidak masuk akal.
 
Apabila Bapa telah terbeda dari kadim, anak telah terbeda dari kadim dan Roh
Kudus telah terbeda dari kadim, maka ketiga-tiganya telah ada diluar dari ka dim.
Dengan demikian Roh Kudus tidak dapat disebut telah keluar dari sang Bapa dan
sang anak, karena ia memang telah ada diluar dari kadim seperti Bapa dan anak
telah ada diluar.
 
Sesungguhnya, ajaran-ajaran seperti ini adalah tidak mungkin terjadi. Tuhan ti dak akan merubah hukum yang telah dibuat olehNya sendiri, dan Allah tidakmenyu kai kekacauan (1 Korintus 14:33).
Segala sesuatu itu memiliki aturan permainan masing-masing, dan tidak akan ada
perubahan dari hukum-hukum alam itu (sunatullah).
 
"Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan ti dak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun." (Qs. Al-Ikhlash 112:1-4)
 
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agamamu, dan jangan lah mengatakan tentang Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih, Isa putera Maryam itu, hanyalah Rasul Allah dan kalimah-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ruh daripada-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu katakan:"Tritunggal !", Jangan teruskan. (Itu) lebih baik bagimu. Sungguh, Allah adalah Tuhan satu, Maha Suci Ia dari mempunyai anak, kepunyaan-Nya segala yang di langit dan segala yang di bumi. Dan cukup lah Allah sebagai Pelindung". (Qs. An-Nisa' 4:171)

16 fakta Alkitab menolak ketuhanan Yesus (ini baru sebagian kecil)

Enam belas pertanyaan berikut menunjukkan bahwa fakta dan Alkitab sama sekali menolak dugaan ketuhanan Yesus:

1. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia selama hidupnya hanya berkeliling di wilayah Israel saja, padahal manusia pada waktu itu sudah tersebar luas di seluruh penjuru bumi?

-Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

2. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia melarang kedua belas muridnya untuk berdakwah ke negeri lain selain negeri Israel?

-Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6 - DRB 1582, KJV 1611)

3. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika tangan dan kakinya dipaku di tiang salib memohon pertolongan kepada Allah/Bapa?

-Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)

4. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari dalam kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?

-Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:41-44)

5. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, mengapa ia tidak mampu menyelamatkan dirinya dan kaumnya dari dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh penguasa Romawi (Pontius Pilatus) untuk disalibkan?

-Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)

6. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat?

-Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)

7. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia sujud menyembah dan memohon perlindungan kepada Bapa?

-...Maka mulailah Ia (Yesus) merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:37-39)

8. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena kejadiannya sebelum Abraham, mengapa Yeremia yang juga mengalami kehidupan sebelum manusia tidak menjadi Tuhan?

-Firman TUHAN datang kepadaku (Yeremia), bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5)

9. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir tanpa ayah, mengapa Adam yang lahir ke dunia tanpa ayah dan ibu tidak menjadi Tuhan?

-ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu (Adam) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

10. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perawan muda (Maria), mengapa Yohanes Pembaptis yang juga lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perempuan mandul yang tua bangka (Elisabet) tidak menjadi Tuhan?

-Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)

11. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia memiliki mukjizat yang mampu menghilangkan berbagai penyakit dan mampu menghidupkan orang mati, mengapa Musa yang memiliki mukjizat jauh lebih dahsyat dari Yesus tidak menjadi Tuhan?

-Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. (Keluaran 9:23-24)

12. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia seorang Kristus (Mesias), mengapa kristus-kristus lain tidak menjadi Tuhan?

-Kristus-kristus lain dalam Alkitab: Daud Kristus (Mazmur 2:2), Koresh Kristus (Yesaya 45:1), Saul Kristus (1 Samuel 10:1), Harun Kristus (Imamat 8:12), Elisa Kristus (1 Raja-raja 19:16), dan Salomo Kristus (1 Raja-raja 1:39). Kristus (Yunani) = Mesias (Ibrani) = Yang diurapi.

13. Jika Yesus adalah Tuhan bagi ajaran Paulus, mengapa Yesus memerintahkan untuk menegakkan hukum Musa yang notabene bertentangan dengan ajaran Paulus?

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk -meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-20)

14. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia ketakutan menghadapi orang-orang Yahudi? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)

-Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. (Yohanes 7:1)

15. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan Semesta Alam di depan umat Israel? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)


-Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku (Yesus): Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)

16. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia disetir oleh Allah/Bapa?

-Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yag Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata dari diri-Nya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)

**Tak satupun dari keempat Injil Kristen - Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes - ditulis oleh murid Yesus. Keempatnya ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal. Ini terbukti dari perbedaan-perbedaan narasi dan adanya kontradiksi diantara keempatnya, yang menunjukkan bahwa Injil-Injil tersebut ditulis atas inisiatif masing-masing penulisnya, bukan wahyu dan bukan pula atas perintah dari Yesus.

Kurun waktu penulisan Injil-Injil Kristen antara tahun 65 hingga 115 M, yakni sekitar 45 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi awal Injil, atau sekitar 70 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi akhir Injil. Sebuah rentang waktu Injil yang sangat lama yang tidak mungkin ia ditulis oleh murid Yesus!

Jika diasumsikan bahwa usia murid-murid Yesus sama dengan Yesus, dan bahwa Yesus disalib pada usia 33 tahun,** maka murid-murid Yesus untuk pertama kalinya menulis Injil pada usia 78 tahun dan rampung ketika usia mereka mencapai 103 tahun. Mustahil! Jika memang diperintahkan oleh Yesus, mengapa harus menunggu waktu selama itu untuk menulis Injil???

Wassalaam.

ASAL USUL AGAMA KRISTEN

KRISTEN ~ kata adalah bahasa Yunani, dan digunakan oleh penyembah Pagan sebelumnya:
CHRESTOS MITHRAS artinya murni, suci, baik, suci. (Roma )
CHRIST HELIOS (Mandaean)
CHREISTOS OSIRIS (Alexandrian)

Paul (Sha'ul) ditangkap seperti yang kita ketahui, dimana seorang penuntut membuat tuduhan terhadap dirinya sebelum Felix. Bagian dari dialog yang menjelaskan "sekte" dimana Sha'ul merupakan salahsatu tokohnya:
“Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.” (Kisah 24:5)
Tidakkah mereka mengetahui sebuah istilah Yunani, "CHRISTIAN” atau justru mereka telah mewarisi istilah asing yg disusupkan ke Israel, suatu istilah yang banyak digunakan oleh dan untuk penyembah pagan? Apakah penerjemah melakukan hal ini kepada mereka?
Sementara ketika Sha'ul ditangkap dan dibawa ke Roma, ia berada dan dijaga di rumah seorang perwira. Dia menyerukan Kepala Yahudim, dan mereka telah mendengar tentang “sekte” ini dan berkata kepada Sha'ul
“Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang sekte ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan." (Kisah 28:22)
Istilah "Christos" adalah bahasa Yunani, dan didefinisikan sebagai "yang diurapi". Walaupun diperlakukan sebagai terjemahan untuk kata Ibrani "Mashiach", penggunaannya dalam bahasa Yunani berasal dari aplikasi yang sama sekali berbeda. Begitu berbeda, yang rasanya mengasosiasikan kata Inggris "burung" dengan istilah Ibrani bagi perempuan, ishah. ( "Burung" sering digunakan di Inggris untuk merujuk pada seorang wanita). Christos Istilah ini lebih merupakan istilah medis, karena penyembuh dalam kebudayaan Yunani menggunakan segala macam tincture untuk berbagai penyakit; beberapa diambil secara internal, dan lain-lain digunakan topikal. dua huruf pertama pada "Christos" yang terdiri dari CHI + Rho, dan muncul sebagai X (CHI) dan P (rho). Jika Anda meletakkan ini bersama-sama, mereka membentuk "RX" simbol yang digunakan oleh apotek perdagangan, untuk campuran dan beratnya dosis obat untuk orang sakit.

'lidah Yunani berpadu suara dengan cara yang aneh, menghasilkan kombinasi seperti "DZ" dan lain-lain.
Pada Awal tahun 200 SM, terdapat Pagan penyembah Serapis yang menyebut diri mereka "Kristen".
Di Vatikan, kita dapat melihat relief Pagan asli yang menggambarkan Mithras dengan kata-kata CHRESTOS MITHRAS , yang berarti "Mithras yang baik". Mithraisme adalah agama Pagan utama di Romawi kuno, dan kemudian berbaur dengan Mashiach dari Yisrael melalui kompromi dari Dewan Nicaean , dipimpin oleh Konstantinus dan putranya Krispus (325-326 M).

Pola pikir penerjemah Yunani-Romawi memberikan preferensi ke Yunani, dan bermain-main terhadap terminologi Ibrani, dalam rangka untuk membuat segalanya bisa diterima oleh budaya Pagan, pada masyarakat yg kurang berpendidikan.

Istilah Ibrani Mashiach yang dibawa masuk ke dalam bahasa Yunani sebagai "MESIAS" karena abjad Yunani tidak dapat mengalih bahasakan dengan tepat pada beberapa pelafalan kata, seperti lafal "SH" - ini menjadi "SS", karena Yunani tidak dapat membuat bunyi vocal ini. makna ibrani dari kata Mashiach “yg diurapi”, dan berlaku kepada orang yang memerintah sebagai RAJA Israel.

Seorang laki-laki yang dipilih adalah "diurapi" sebagai raja dengan minyak, seperti yang kita lihat nabi mengurapi Daud di kepalanya dengan minyak. Mungkin minyak zaitun, tetapi merupakan "Roh" dari Yahuah ditempatkan di atas penguasa. Semua raja-raja Israel adalah "Mashiachim", atau orang yang diurapi.

"Mashiachim" adalah kata aslinya yang digunakan oleh Lukas pada Kisah 11:26, Namun penerjemah Yunani lebih menyukai rasa, dengan menggunakan kata "Kristen" 3 kali dalam " Perjanjian baru "

Jangan tertipu oleh alasan, "kita berbahasa Inggris, bukan Ibrani". Kata "crestos" (atau Kristos, chreistos) bukan bahasa Inggris, itu bahasa Yunani. ketika kata-kata seperti "Kristen" telusuri lebih jauh bahwa kata aslinya (bahasa Ibrani, MASHIACH) tidak dibawa kepermukaan, tapi biasanya tetap dari diskusi. Kata "Kristen" tidak ditemukan dalam Alkitab sama sekali, sehingga dalam realitas. penyesatan yang digunakan untuk meyakinkan pendengar yang seharusnya fakta-fakta yang tidak benar, dan dengan hanya mengatakan kebohongan berulang-ulang, maka akan menjadi akrab, dan karenanya di anggap nyaman. Dalam kasus khusus ini, premis adalah bahwa kata aslinya adalah kata Yunani "Christos", karena hal ini ditekankan (oleh mereka dengan agenda untuk melestarikan tradisi kesalahan) bahwa murid-murid Yahusha semua berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani. Kita diharapkan untuk tidak mempunyai pikiran bahwa Yunani adalah bahasa asing bagi orang-orang Israel. Ini adalah promosi Jesuit untuk percaya bahwa Mesias dan murid-murid-Nya berbicara kepada satu sama lain, dan menulis semuanya, dalam bahasa Yunani. Sedangkan fakta Yang sebenarnya adalah, Yunani adalah bahasa transisi, atau penerjemahan, dari teks-teks asli awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (atau dialek, Syraic Aram). Ingat, semua yang pertama "Protestan" adalah Katolik, dan mereka telah diindoktrinasi dengan ajaran Jesuit. Apa yang praktis tidak diketahui adalah kenyataan bahwa sebelumnya telah ada "Kristen" di Bumi sebelum lahirnya Yahusha haMashiach - dan mereka adalah penyembah PAGAN

AYAT-AYAT YANG HILANG DALAM BIBLE

1. MATIUS 17 AYAT 21
Dalam Alkitab kuno, pada matius 17, setelah ayat 20 langsung meloncat ke ayat 22. Ayat 21 kosong.
kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=40&c=17&version=baba&lang=indonesia&theme=clearsky

Nah, ilang kemana tu ayat 21? dalam bible modern ayat 21 muncul, ini bunyinya,
21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)”
tetapi ayat ini dinyatakan palsu oleh pakar bible dari katolik. ( Perjanjian Baru Arnoldus ende halaman 53).


2. Matius 18 ayat 11
Dalam Alkitab kuno, pada matius 18, setelah ayat 10 langsung meloncat ke ayat 12. Ayat 11 kosong.
kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=40&c=18&version=baba&lang=indonesia&theme=clearsky

Nah, ilang kemana tu ayat 11? dalam bible modern ayat 11 muncul, ini bunyinya,
11 (Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)”
Apa komentar pakar bible katolik tentang penyusupan ayat ini? “Ayat ini tidak asli”. (Perjanjian Baru
Arnoldus ende halaman 55).


3. Matius 23:14.
Dalam Alkitab kuno, pada matius 23, setelah ayat 13 langsung meloncat ke ayat 15. Ayat 14 kosong.
kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=40&c=23&version=baba&lang=indonesia&theme=clearsky

Tapi dalam bible modern ayat tersebut tiba-tiba tampil.
14 (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu
menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab
itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang ayat
ini,
“Ayat ini agaknya tidak asli”. (halaman 68).
Nah!!! biar gak kosong ayat 14 di buat. Tapi tetap saja akan ketahuan kalau ayat itu palsu.


4. Markus 9:44 dan 46.
Dalam Alkitab kuno, pada markus 9, ayat 44 dan 46 kosong alias hilang. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=41&c=9&version=baba&lang=indonesia&theme=clearsk
y

dalam bible modern kedua ayat itu tiba-tiba muncul,
44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang
kedua ayat ini,
“Kedua ayat ini tidak asli dan hanya mengulang ay 48″. (halaman 113).


5. Markus 15:28.
Dalam Alkitab kuno, pada markus 15, ayat 28 kosong alias hiang. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=41&c=15&version=baba&lang=indonesia&theme=clears
ky

Dalam bible modern ayat itu tiba-tiba growing up alias tukul alias timbul,
28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.”)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang ayat
ini,
“Ayat ini tidak asli”. (halaman 131)


6. Markus 11:26.
Dalam Alkitab kuno, pada markus 11, ayat 26 kosong alias hiang. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=41&c=11&version=baba&lang=indonesia&theme=clears
ky

Bible modern ayatnya tukul arwana,
26 (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni
kesalahan-kesalahanmu.)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang ayat
ini,
“Ayat ini tidak asli”. (halaman 119)



7. Lukas 17:36.
Dalam Alkitab kuno, pada lukas 17, ayat 36 kosong alias hiang. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=42&c=17&version=baba&lang=indonesia&theme=clearsky

Dibible modern ujug-ujug ayat itu muncul, entah siapa yang ngarang,
36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang ayat
ini,
“Ayat ini tidak asli”. (hal 188).


8. Lukas 23:17.
Dalam Alkitab kuno, pada lukas 23, ayat 17 kosong alias hiang. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=42&c=23&version=baba&lang=indonesia&theme=clears
ky

Lanta siapa yang ngarang ayat yang tadinya gak ada ini?
17 (Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)
Kita lihat bible katolik yang diterbitkan oleh LBI cetakan Arnoldus Ende 1987, apa komentarnya tentang ayat
ini,
“Ayat ini tidak asli”. (hal 204).

Muhammad (SAW) Di Mata Para Tokoh Dunia.


MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA)
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.

Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa - beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.”

Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan”

“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.

“Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.

Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”


MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: “Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.

Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”

Lamar tine, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277
“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.

Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang - semua menjadi satu.

Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”

K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”


Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang ****ang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu,
Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.

PROF. (SNOUCK) HURGRONJE
Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.

Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.

THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP
Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.

EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM
Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54).

Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.


masih banyak sebenernya cuma Gw capek ngartiin 1 per 1

langsung aja ke sumbernya Yah n jangan lupa artiin sendiri :P

http://www.britannica.com/