Terlebih dahulu kita kutib ayat-ayat yang menceritakan tentang keadaan Al Masih sesudah keluar putusan mahkamah bahwa ia akan disalib:
Injil Yohanes pasal 19 Ayat 17 -18, “Maka mereka itupun mengambil Yesus. lalu keluarlah ia memikul kayu salibnya sendiri menuju ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota. Di situlah mereka menyalibnya beserta dua orang lainnya dengan sebelah menyebelah, dan Yesus ditengah-tengah.
Injil Lukas Pasal 23 Ayat 26-27, “Mereka sambil mereka itu berjalan membawa Yesus, dipegangkannya seorang Kireni bernama Simon yang datang dari Bendang. Maka diletakkannya kayu salib itu ke atas bahunya agar dipikul mengikuti Yesus dari belakang. Maka amatlah banyak perhimpunan orang mengiringkan dia, dan beberapa perempuan yang meratap dan menangisi dia”.
Injil Markus Pasal 15 Ayat 20-22, “Setelah selesai, mereka itu mengolok-olokkan dia. Maka, mereka itu pun menanggalkan dari padanya jubah ungu itu serta mengenakan pula pakaiannya sendiri, lalu membawa dia keluar agar disalibkan oleh mereka itu. Maka, lalu di situ seseorang yang datang dari Bendang yaitu seorang Kireni ang bernama Simon, bapak Iskandar dan Nufus, maka ia dipaksanya akan memikul kayu salib itu. Maka dibawanya Yesus ke tempat Golgota itu yang artinya Tempat Tengkorak”.
Injil Matius Pasal 27 Ayat 31-32, “Setelah diolok-olokkan, maka disentaknya pula jubah itu. Dikenakannya pakaiannya sendiri lalu membawa dia pergi suoaya disalibkan . Apabila keluar, berjumpalah mereka itu dengan seorang Kireni bernama Simon. Maka orang itupun dipaksanya memikul kayu salib Yesus”.
Bila riwayat keempat Injil ini diperhatikan dengan seksama, dapatlah kita ketahui bahwa riwayat Injil yang pertama bertentangan dengan ketiga riwayat Injil lainnya. Injil Yohanes menceritakan bahwa Al masih sendiri keluar dan ia sendiri yang memikul salib itu ke tempat eksekusinya. Sementara tiga Injil lainnya menyangkal keterangan Yohanes, bahkan mereka berkata ketika orang ramai yang penuh berdesak-desakan yang bersemangat dan bergembira sekali mendengarkan putusan hakim bahwa Isa Al Masih akan disalib. Maka ketika mereka keluar dari pengadilan, mereka telah berjumpa dengan seorang Kireni bernama Simon. Menurut Injil Yohanes Yesus sendiri membawa salibnya, kemudia ia disalib di atas salib itu. Ini karena orang ramai yang mennangkap Simon itu mengira bahwa itulah Yesus. Mereka paksa ia membawa salib, mereka salibkan, dan mereka kira bahwa itulah Yesus yang sebenarnya.
Injil Lukas Pasal 22, ayat 41-44 menceritakan bahwa Yesus berada di bukit Zaitun ketika ia dikejar-kejar orang yahudi. Ia sembahyang dan berdoa kepada Tuhan memohon perlindungan dan pertolongan. Ketika sedang berdoa, ia melihat ada malaikat turun dari langit kemudian memberikannya kekuatan. Ini menjadi bukti jika Isa tidak menyerahkan diri untuk disalib.
Dan benarlah Firman Allah SWT, “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah yang diserupakan dengan Isa kepadanya” (QS. Annissa 157). Demikianlah kutipan dari penyelidikan yang dilakukan oleh seorang penganut Nasrani sendiri yang terdapat dalam Kitab Haidul Islam yang terbit di kairo Mesir pada tahun 1933. Penyelidikan tersebut akhirnya membuat Sang pengarang yaitu Labib Markus masuk Islam.
Untuk lebih lengkapnya, perhatikan keterangan dari Bernabas dalam kitabnya yang populer di kalangan umat Nasrani yaitu Kitab Injil Bernabas. Bernabas adalah murid dari Isa Al Masih yang diakui keimanan dan kesalihannya oleh Nabi Isa AS. Ia menuliskan riwayat Isa Al Masih dalam kitabnya tersebut. Namun, menurut pihak gereja, isi dari kitab tersebut dibatalkan dan dilarang dibaca karena isinya banyak bertentangan dengan keempat injil lainnya dan sangat sesuai dengan isi dari Al qur’an.
Bernabas meriwayatkan bahwa Judas Iskariot, salah seorang diantara dua belas murid Isa AS telah berhianat menerima uang suap berupa 30 keping uang emas dari pendeta Yahudi untuk menunjukkan dimana tempat Isa berada.
Setelah diketahui, pendeta-pendeta tersebut melaporkan pada Gubernur Pontius Pilatas dan Raja Herodus, lalu mereka segera meminta pasukan tentara untuk menangkap Isa. Tentara itupun keluar bersama Judas Iskariot dengan senjata lengkap dan membawa pelita beserta tongkat (Injil Bernabas Pasal 114). Setelah tentara dan Judas Iskariot hampir mendekati tempat persembunyian Isa dan murid-muridnya, Isa mendengarkan suara banyak orang, lalu beliau segera masuk ke dalam rumah sedangkan kesebelas murid lainnya itu sedang tidur. Ketika itu Allah mengutus empat malaikat yaitu Jibril, Mikail, Rafail, dan Auril untuk mengambil Al Masih dari tempat itu. Para malaikat itu membawa Isa dari jendela arah selatan.
Judas masuk dengan geramnya ke dalam kamar tempat lolosnya Isa, sedangkan mereka yang sebelas sedang tidur. Tiba-tiba Tuhan mendatangkan peristiwa yang sangat aneh. Suara dan rupa Judas berubah menyerupai suara dan wajah Isa, sehingga kami semua (Bernabas dan kesepuluh teman lainnya) mengira bahwa dialah Isa. Setelah dia membangunkan kami, diperiksanya kami satu persatu seraya bertanya ,"dimanakah guru kita berada?" Dengan rasa heran kami menjawab, “Tuanlah guru kami, apakah tuan lupa kepada kami?”.
Dengan tersenyum ia menyahut, “Apakah kalian ini bingung, sehingga kalian tak mengenal Judas Isakariot?”. Ketika ia sedang berkata seperti itu, masuklah tentara-tentara Romawi menjatuhkan tangan mereka kepada Judas karena rupanya sanagt mirip dengan Isa. Setelah kami mendengar kata-kata Judas dan melihat rombongan itu, maka larilah kami semua (Barnabas Pasal 16 Ayat 12).
Para tentara menyeret Judas dan mengikatkannya seraya menghelakkannya karena mereka menyangka bahwa Judas benar-benar Isa. keterangan Bernabas yang ikut menyaksikan peristiwa itu sendiri sesuai dengan isi QS Annissa Ayat 157.
Dengan demikian jika orang-orang Nasrani punya kepercayaan bahwa Nabi Isa (Yesus, menurut sebutan mereka) itu telah menyerahkan dirinya untuk disalib demi menebus segala dosa manusia, maka jelaslah kepercayaan seperti itu salah besar. Pernyataan seperti itu bahkan dibantah sendiri oleh umat Nasrani yang lain dalam Injil Perjanjian Baru.
Dalam Injil Matius Pasal 27 Ayat 46 terdapat riwayat ketika Isa akan disalib disebutkan sebagai berikut, “Kira- kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli Eli, Lamma Sabakhtanii?” yang artinya Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
Mengapa Yesus berteriak dengan suara nyaring dan sangat memilukan seperti itu ketika akan disalib kalau memang benar kedatangannya ke dunia ini untuk disalib dalam rangka menebus dosa manusia? Mestinya beliau pasrah saja tanpa harus berteriak seperti itu.
Ingatlah bahwasannya Nabi Isa AS pernah berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup (dan Dia memerintahkan aku) berbakti kepada ibuku (Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS Maryam: 30-32). Wallahu’alam.
Perlahan Namun Pasti kebenaran Itu akan Terungkap, Kezaliman tak akan pernah kekal. Bukti amat banyak perihal peristiwa penyalipan, tinggal kita saja harus dengan bersih hati n jiwa besar keimanan untuk menerimanya. Syukron atas pencerahannya.
BalasHapusIsa itu bukan Yesus. Isa hasil imajinasi dan rekayasa mohammad.apa artiya isa??...tdk ada.apa artinnya almasih??, tdk ada.....barnabas bukan murid yesus.tulisannya (injil barnabas) dibuat sesudah islam muncul dalam bahasa italy,dan didalamnya babi itu tdk haram....masih percaya?
BalasHapus