@BKS hadir untuk mengungkap KEKRISTENAN yang dianggap TABU ...TINGGALKAN JEJAK ANDA DI KOLOM KOMENTAR ...terima kasih....

Jumat, 24 Juni 2011

DUA SILSILAH KETURUNAN YESUS YANG SALING KONTROVESRI (menurut Lukas dan Matius)

Dua silsilah keturunan yang terdapat dalam Injil Matius
 dan   Injil   Lukas   menimbulkan   persoalan   tentang
 kebenaran, persesuaian dengan  hasil-hasil  ilmiah  dan
 juga persoalan "autentik atau tidak." Problema-problema
 ini sangat menyulitkan ahli-ahli  tafsir  Kristen  oleh
 karena  mereka  menolak  untuk melihatnya sebagai hasil
 imajinasi  manusia;   Imajinasi   manusia   ini   telah
 memberikan  inspirasi  kepada  para pengarang-pengarang
 Sakerdotal (pendeta-pendeta) daripada Kitab Kejadian di
 abad  VI  S.M. untuk silsilah keturunan manusia-manusia
 pertama. Imajinasi manusia  itu  pulalah  yang  memberi
 inspirasi  kepada  Matius  dan Lukas dalam hal-hal yang
 kedua  pengarang  Injil  itu   tidak   mengambil   dari
 Perjanjian Lama.
 
 Yang   perlu  kita  perhatikan  adalah  bahwa  silsilah
 keturunan laki-laki tidak ada artinya sama sekali  bagi
 Yesus.  Jika  orang ingin memberikan silsilah keturunan
 kepada Yesus, anak tunggal daripada Maryam, tanpa bapa,
 maka  silsilah  keturunan  itu harus silsilah keturunan
 Maryam,  ibunya.  Di  bawah  ini  adalah  teks  menurut
 Terjemahan Ekumenik terhadap Bibel, Perjanjian Baru.
 
 Silsilah   keturunan   menurut   Matius  terdapat  pada
 permulaan Injilnya.
 
 KITAB ASAL-USUL YESUS KRISTUS, ANAK DAUD, ANAK IBRAHIM
 
 Ibrahim mempunyai anak Ishak
 Ishak mempunyai anak Yakub
 Yakub mempunyai anak Yuda dan saudara-saudaranya
 Yuda mempunyai anak Phares dan Zara daripada Thamar
 Phares mempunyai anak Esrom
 Esrom mempunyai anak Aram
 Aram mempunyai anak Aminabad
 Aminabad mempunyai anak Naasson
 Naasson mempunyai anak Salmon
 Salmon mempunyai anak Booz daripada Rahad
 Booz mempunyai anak Yobed daripada Ruth
 Yobed mempunyai anak Yesse
 Yesse mempunyai anak Nabi Daud
 Daud mempunyai anak Suleman (dari istri Urie)
 Suleman mempunyai anak Roboam
 Roboam mempunyai anak Abia
 Abia mempunyai anak Asa
 Asa mempunyai anak Yosaphat
 Yosaphat mempunyai anak Yoram
 Yoram mempunyai anak Ozias
 Ozias mempunyai anak Yoathan
 Yoathan mempunyai anak Achaz
 Achaz mempunyai anak Ezechias
 Ezechias mempunyai anak Manasse
 Manasse mempunyai anak Amon
 Amon mempunyai anak Yosias
 Yosias mempunyai anak Yechonias dan saudara-saudaranya
 
 Kemudian terjadi pengasingan di Babylon.
 Sesudah Pengasingan:
 
 Yechonias mempunyai anak Salathiel
 Salathiel mempunyai anak Zorobabel
 Zorobabel mempunyai anak Abioud
 Abioud mempunyai anak Eliakim
 Eliakim mempunyai anak Azor
 Azor mempunyai anak Sadok
 Sadok mempunyai anak Akhim
 Akhim mempunyai anak Elioud
 Elioud mempunyai anak Eleazar
 Eleazar mempunyai anak Mathan
 Mathan mempunyai anak Yacob
 Yacob mempunyai anak Yusuf, suami Maryam,
   yang melahirkan Isa yang dinamakan Al Masih.
 
 Jumlah generasi adalah 14 dari Ibrahim ke Daud, 14 dari
 Daud hingga pengasingan di Babylon, 14 dari pengasingan
 sampai Isa Al Masih.
 
 Lukas (3, 23-38)  memberikan  silsilah  keturunan  yang
 berlainan  dari silsilah Matius. Kita kutipkan di bawah
 ini dari Terjemahan Ekumenik.
 
 "Yesus pada permulaannya berumur kira-kira 30 tahun. Ia
 adalah anak Yoseph, anak Heli anak Matthat, anak Levis,
 anak  Melechi,   anak   Iannai,   anak   Yoseph,   anak
 Matthatias,  anak  Amos,  anak  Naaum, anak Hesti, anak
 Naggai, anak Maath, anak Mattathias, anak Semein,  anak
 Yosech,   anak   Ioda,  anak  Ionam,  anak  Resa,  anak
 Zorobabel, anak Salathiel, anak Neri, anak Melchi, anak
 Addi,  anak  Kosam,  anak Elmadam, anak Er, anak Yesus,
 anak Elieser, anak Yorim, anak Matthat, anak Levi, anak
 Symeon,  anak  Yuda,  anak  Yoseph,  anak  Ionam,  anak
 Eliakim, anak Melea, anak Menna,  anak  Mattalha,  anak
 Natham,anak  David,  anak Yesse, anak Iobed, anak Boos,
 anak Sola, anak Naasson,  anak  Aminabad,  anak  Admin,
 anak  Arni,  anak  Esrom,  anak Phares, anak Yuda, anak
 Yacob, anak  Isaac,  anak  Abraham,  anak  Thara,  anak
 Nachor,  anak  Serauch,  anak  Ragau, anak Phalek, anak
 Eber, anak Sala, anak Kainam, anak Arphaxad, anak  Sem,
 anak  Noe,  anak  Lamech,  anak Mathausala, anak Enoch,
 anak Iaret, anak Maleleel, anak Kainam, anak Enos, anak
 Seth, anak Adam, anak Allah."
 
 Silsilah-silsilah   tersebut   alcan  Icelihatan  lebih
 terang  jika  kita  gambarkan  dua  daftar  yang   satu
 menggambarkan  silsilah  sebelum  David,  dan yang satu
 lagi menggambarkan silsilah sesudah David.
 
 SILSILAH YESUS SEBELUM DAVID
 
 Menurut Matius                   Menurut Lukas
 
                                  1. Adam
                                  2. Seth
                                  3. Enos
                                  4. Kainam
                                  5. Maleleel
                                  6. Zaret
                                  7. Enoch
 Matius tidak menyebutkan         8. Mathausala
 sesuatu nama sebelum             9. Lamech
 Abraham                         10. Nae
                                 11. Sem
                                 12. Arphaxad
                                 13. Kainam
                                 14. Sala
                                 15. Eber
                                 16. Phalek
                                 17. Ragau
                                 18. Serauch
                                 19. Nachor
                                 20. Thara
  1. Abraham                     21. Abraham
  2. Isaac                       22. Isaac
  3. Yacob                       23. Yacob
  4. Yuda                        24. Yuda
  5. Phares                      25. Phares
  6. Esrom                       26. Esrom
  7. Aram                        27. Arni
                                 28. Admin
  8. Aminabad                    29. Aminabad
  9. Naasson                     30. Naasson
 10. Salmon                      31. Sala
 11. Booz                        32. Booz
 12. Yobed                       33. Yobed
 13. Yesse                       34. Yesse
 14. David                       35. David
 
          Silsilah Yesus Sesudah David
 
 Menurut Matius                   Menurut Lukas
 
 14. David                       35. David
 15. Salomon                     36. Natham
 16. Roboam                      37. Matlatha
 17. Abia                        38. Menna
 18. Asa                         39. Melea
 19. Yosaphat                    40. Eliakim
 20. Yoram                       41. Ionam
 21. Azias                       42. Yoseph
 22. Yoathan                     43. Yoda
 23. Achaz                       44. Symeon
 24. Ezechias                    45. Levi
 25. Manasse                     46. Matthat
 26. Amon                        47. Iorim
 27. Yosias                      48. Elieser
 28. Yechonias                   49. Yesus
                                 50. Er
 Pengasingan di Babylon          51. Elmadam
                                 52. Kosam
 29. Salathiel                   53. Addi
 30. Zorobabel                   54. Melchi
 31. Abioud                      55. Neri
 32. Eliakim                     56. Salathiel
 33. Azor                        57. Zorobabel
 34. Sadok                       58. Resa
 35. Akhim                       59. Ionan
 36. Eliaud                      60. Ioda
 37. Eleazar                     61. Iosech
 38. Mathan                      62. Semein
 39. Yacob                       63. Malthatheas
 40. Yoseph                      64. Maalh
 41. Yesus                       65. Naggar
                                 66. Hesle
                                 67. Naaum
                                 68. Amos
                                 69. Mattatheas
                                 70. Yoseph
                                 71. Iannai
                                 72. Melchi
                                 73. Levi
                                 74. Matthat
                                 75. Heli
                                 76. Yoseph
                                 78. Yesus
 
 
 Perbedaan-Perbedaan Menurut Manuskrip dan dalam
 Hubungannya dengan Perjanjian Lama
 
 Dengan mengenyampingkan perbedaan tulisan
 (orthographiq), kita sebutkan:
 
 a). Injil Matius
 
 Silsilah  keturunan  telah  hilang  dari  Codex   Bezae
 Cantabrigiensis,  suatu  manuskrip  yang sangat penting
 dari abad VI dalam dua bahasa, Yunani dan  Latin.  Yang
 hilang  dan teks Yunani adalah seluruh silsilah, sedang
 yang hilang  dali  teks  Latin  hanya  sebagian  besar.
 Tetapi  hal ini mungkin hanya disebabkan oleh hilangnya
 halaman-halaman pertama.
 
 Perlu kita sebutkan kebebasan yang  sangat  besar  yang
 ditunjukkan   oleh   Matius   dalam  sikapnya  terhadap
 Perjanjian  Lama  yang  ia  potong  silsilahnya   untuk
 keperluan  penyajian  dengan  angka (yang pada akhirnya
 tidak ia lakukan seperti yang akan kita lihat)
 
 b). Injil Lukas
 
  1. Sebelum Nabi Ibrahim, Lukas menyebutkan 20 nama.
     Perjanjian Lama hanya menyebutkan 19 (silahkan lihat
     tabel keturunan Adam dalam bagian yang khusus untuk
     Perjanjian Lama, Lukas menambah sesudah Arphaxad (no.
     12) nama Kainam (no. 13) yang tak tersebut dalam Kitab
     Kejadian sebagai anak Arphaxad.
 
  2. Dari Nabi Ibrahim sampai nabi Daud kita dapatkan
     14-16 nama menurut manuskrip.
 
  3. Dari Nabi Daud sampai Nabi Isa.
 
 Perbedaan yang sangat  penting  adalah  perbedaan  yang
 terdapat   dalam   Codex   Bezae  Cantabrigiensis  yang
 menisbatkan suatu silsilah khayalan  kepada  Lukas  dan
 silsilah  itu  terdiri  dari silsilah Matius yang sudah
 ditambah oleh orang yang bikin naskah dengan lima nama.
 Sayang,  silsilah Injil Matius dalam manuskrip tersebut
 telah  hilang,  sehingga  kita  tak  dapat   mengadakan
 perbandingan.

Sejarah Agama Kristen di Indonesia

Perkembangan Agama Kristen di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona waktu.

  1. Sebelum kolonialisme Belanda
  2. Saat kolonialisme Belanda
  3. Setelah kolonialisme Belanda

Sebelum Kolonialisme Belanda

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ke-7 di Sumatera Utara. Kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia.

Saat Kolonialisme Belanda

Katedral di Jakarta
Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah, Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547 Namun ketika Belanda mengalahkan Portugis tahun 1605, Belanda mengusir misionari-misionari Katolik dan memperkenalkan Kristen Protestan (dari aliran Calvinist Dutch Reformed Church), sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.
Perkembangan Kekristenan di Indonesia pada zaman itu cukup lambat. Hal ini dikarenakan ajaran Calvinist merupakan aliran agama Kristen yang memerlukan pendalaman Alkitab yang mendalam, sementara edisi Alkitab saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia (bahasa Belanda). Lagipula, VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan menguasai Indonesia saat itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan perusahaan yang cukup religius, sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang dilakukan oleh misionaris Belanda sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang lebih toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut untuk mulai menyebarkan agama di antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861, dan misionari Kristen Belanda dari aliran Rhenish juga menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Setelah Kolonialisme Belanda

Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen dan Katolik mulai berkembang pesat. Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan Atheisme) merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang tidak beragama, langsung dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk dituduh sebagai pengikut Komunis. Saat itu, gereja dari berbagai aliran mengalami pertumbuhan jemaat yang pesat, terutama dari orang-orang (sebagian besar beretnis Tionghoa yang berasal dari Cina, yang merupakan negara Komunis) yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah mengenai Komunisme dan Atheisme pada saat itu.
Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak misionaris dari Amerika yang menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal. Aliran yang sering disebut "Karismatik" ini merupakan aliran yang dianggap "modern" karena menggabungkan antara Kristen tradisional, dengan pola pikir modern pada zaman ini.

Ibadah-ibadah dalam Kristen

Liturgi

Justin Martyr menggambarkan liturgi  (tata cara urutan ibadah) Kristen di First Apology (c. 150) kepada Penguasa Antoninus Pius pada abad ke-2, dan penggambarannya masih relevan untuk menggambarkan struktur dasar dari liturgi ibadah Kristen. Justin menggambarkan, orang Kristen berkumpul untuk ibadah bersama pada hari Minggu, yaitu hari Yesus bangkit dari kubur. Pembacaan Firman Tuhan diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi terutama dari Injil. Pada akhir dari liturgi ibadah, diadakan Perjamuan Kudus, untuk memperingati pengorbanan Yesus.
Namun gereja pada saat ini juga ada yang mengadakan ibadah selain hari Minggu. Gereja Advent Hari Ketujuh berkumpul pada hari Sabtu. Gereja Pentakosta atau Karismatik mengikuti "tuntunan Roh Kudus" dan tidak memiliki liturgi yang tertulis, walaupun ada tata cara urutan umum kebiasaan ibadah yang biasanya dari minggu ke minggu mirip. Gereja Evangelical menggabungkan Pop dan Rock ke dalam ibadahnya, sementara beberapa Gereja yang lain melarang sama sekali penggunaan alat musik dalam ibadah, seperti Gereja Orthodox.
Ibadah dapat divariasikan untuk acara-acara khusus, seperti baptisan, pernikahan, atau hari raya Kristen seperti Natal dan Paskah. Ada pula ibadah untuk anak-anak, yang biasanya disebut Sekolah Minggu atau Ibadah Anak.

 

Sakramen

Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi. Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang secara harfiah berarti "menjadikan suci". Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.

Kalender Liturgis

Komunitas Katolik Roma, Anglikan, dan Kristen Protestan mengatur ibadah dalam jadwal kalender liturgis. Hal ini termasuk hari-hari suci, misalnya Hari Perenungan yang memperingati sebuah kejadian di dalam hidup Yesus Kristus, hari-hari puasa, atau perayaan-perayaan biasa seperti hari memperingati orang-orang kudus. Komunitas Kristen yang tidak mengikuti tradisi kalender liturgis biasanya masih tetap merayakan perayaan-perayaan tertentu, seperti Natal, Paskah, dan Kenaikan Yesus ke Surga. Beberapa Gereja sama sekali tidak memakai kalender liturgis.

Silsilah dan keluarga Yesus

Tunas Isai
Dari keempat Injil, hanya Matius dan Lukas yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial, dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi. Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu Raja Daud dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga Abraham. Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga Yusuf. Matius memulai dengan Salomo dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir, Yekhonya. Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja Israel. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hingga Adam serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus.
Yusuf, suami Maria, muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus. Namun demikian, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus.
Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Matius, Markus, dan Galatia menceritakan mengenai relasi-relasi Yesus, termasuk kata-kata yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan".Lukas juga menyebutkan bahwa Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria , sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus.

Kesamaan dan perbedaan antara keempat Injil


Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai injil sinoptik sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap memiliki sudut pandang yang sama. Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu.
Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.Secara khusus, Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya..
Markus menjelaskan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi. Matius menggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan Yahudi. Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.
Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai perwujudan Firman Allah, yang membentuk alam semesta (Yoh 1:1-5;9-14).Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah (Yoh 1:4)

Selasa, 07 Juni 2011

Mary Fatima, 15 Tahun Meragukan Trinitas, Akhirnya Mary memilih Islam

Mary Fatima Kaouch terlahir dari keluarga yang memegang prinsip iman Katolik, 1964 silam, di kota Rosrath, Negara bagian Nordrhein Westfalen, Jerman. “Sejak kecil saya dididik dengan agama Kristen katolik. tapi Alhamdulillah, waktu lahir ayah saya memberikan nama Fatima dan ibu memberikan nama Maria. Dari situ sebetulnya perjalanan Islam sudah mulai,” ungkap Siti Maryam sepenggal waktu lalu.

Ia memulai pendidikan dasarnya di Jerman selama 9 tahun. Setelah itu ia melanjutkan ke jenjang sekolah kesejahteraan keluarga yang diselesaikannya selama 2 tahun.

Berbeda dengan siswa lain di Sekolah Dasar, Mary banyak sekali bertanya tentang ajaran agama yang dianutnya. Kenapa Isa disebut anak Tuhan? kenapa Adam tidak disebut anak Tuhan? Kenapa Maria disebut ibu Tuhan? Dan pertanyaan lain yang mengusik hatinya.

“Banyak orang yang yang menghindari pertanyaan saya. Ada yang tidak dijawab, ada yang dijawab seadanya, ada yang bilang kapan-kapan lagi saya jawab, ada yang bilang nanti kalau kamu sudah besar. Semua itu tidak memuaskan rasa penasaran saya,” kata penulis buku Hidayah dan Inayah ini.

Negara Jerman, tempat rezim Fasis, Nazi, pernah berjaya ini melarang warganya membahas masalah agama. Kondisi seperti ini sangat menekan Mary sehingga tidak bisa leluasa mencari kebenaran yang selama ini tidak ditemukan dalam ajaran katolik yang dia anut.

Akhirnya di usia yang masih muda, 16 tahun, Mary keluar dari agama Katolik dan merasa tidak tertarik lagi menanyakan kegelisahannya kepada orang lain. Mulai saat itu ia mengikuti suara hatinya.

Mary tergolong anak ‘bengal’. Setiap kali diminta ke Gereja, ia turut. Namun, begitu tiba di depan pintu, Mary malah berputar arah ke restoran. “Bagi saya tidak penting berdoa di Gereja. Langsung saja berdoa kepada Tuhan (Gott) dari hati saya,” tutur Mary, setelah nyaris putus asa menemukan kebenaran ajaran agamanya.

Tak hanya itu, Mary bahkan termasuk perokok berat. Setiap hari ia bisa menghabiskan 3 bungkus rokok merk Marlboro. Kebiasan menghisap zat adiktif ini berhenti total ketika ia masuk Islam, kelak.

Meskipun ‘bengal’, Mary terbilang sukses di dunia pendidikan. Di Sekolah Kesejahteraan Keluarga, Mary lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, bahkan mendapat penghargaan dari pemerintah, atas prestasinya itu .

Selepas itu, hobi masak yang dimilikinya sejak kecil mendorong dia untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah kejuruan, Gastronomi, selama 3 tahun. Selama menempuh studi, Mary banyak mengikuti perlombaan memasak di hotel berbintang 3 hingga 5, dan selalu menjadi juara.

Menginjak usia 19 tahun, selain kuliah, Mary pun bekerja paruh waktu di hotel Haus Lyskirchen, Jerman, yang diisinya di hari libur. Setelah dua tahun, Mary pindah ke hotel Intercontinental di kota Koln.

Karena kejeniusannya Mary memperolah penghargaan Grand Diner Amical Des Grand Chapitre L’europe tahun 1985 (Koki terbaik dalam penyediaan Makan malam yang besar dan eksklusif). Setahun kemudian ia pindah lagi ke hotel Haus Lyskirchen di koln yang jaraknya kira-kira 30 km dari kota bonn dan mendapatkan kembali penghargaan Diner Amical.

Selang 6 bulan ia ditawari jabatan sebagai Kepala Eksekutif di hotel Haus Lyskirchen. Namun Mary malah memilih mundur dan membuka restoran pribadi.

Mary dengan usia yang masih relatif muda telah menjadi pengusaha sukses. Akan tetapi, uang yang banyak tidak membuat Mary merasa tenang. Masih ada sesuatu yang tetap mengusik hatinya. Inilah yang membuat Mary selalu berpindah-pindah tempat.

Belum puas meraup uang dari restoran pribadinya, Mary kemudian bekerja sebagai Bandar Judi di salah satu Kasino di Bonn Jerman. “Perolahan uang yang cukup besar tidak memberikan kebahagiaan yang dicari. Hidup dengan hati gelisah karena melihat kerusakan hati orang lain. Lalu seorang kolega mendorong saya keluar dan mencari jalan baru,” urai wanita yang sempat menjadi nara sumber International Seminar and Workshop on Education di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan Jakarta ini.

Suatu hari saat Mary berada di kafetaria ia bertemu dengan warga muslim Indonesia yang bekerja di kedutaan Besar Indonesia di Jerman, bernama Pandji Abdullah Garna.

“Saya habis kerja selalu ketemu dia di kafetaria, karena dia sama koleganya main catur setiap sore di kafetaria. Kita saling menatap dan akhirnya kenalan. Allah yang sudah mengaturnya,” tutur penggemar minuman Capuccino ini.

Sekitar 4 tahun berkenalan, Mary kemudian diajak menikah oleh Pandji di negerinya, Indonesia. Mary awalnya ragu, namun kemudian ia pun menyetujui permnintaan Pandji. Maka pada tahun 1992 Mary bersama Pandji berangkat berlibur ke Indonesia.

“Orang Islam kalau di Indonesia menikah harus dengan orang Islam lagi,” tutur Mary mengenang ungkapan Pandji. Maka, sehari sebelum menikah Mary pun meminta syarat kepada keluarga Pandji untuk menerangkan agama Islam. “Saya minta penjelasan tentang Islam karena itu menyangkut keyakinan hubungan yang sangat dalam, saya harus kenal dulu,” ungkapnya.

Mary pun diundang salah satu Kyai yang fasih berbahasa Inggris untuk menerima penjelasan ajaran Islam. Mary kemudian mencurahkan kegelisahan yang selama 15 tahun ini terbelenggu. Ia bertanya tentang konsep trinitas yang dianut agama Kristen, semisal kenapa Siti Maryam dipanggil ibu Allah, padahal Allah itu satu dan ia diciptakan oleh Allah? Bbegitu pun dengan Yesus dan puluhan pertanyaan lainnya yang dulu sempat mengganggu pikiran dan hatinya.

Seluruh pertanyaan dijawab tuntas oleh Kyai tersebut, diiringi lantunan ayat alquran untuk menguatkan jawaban. Tak terasa rasa haru menyeruak di kedalaman hatinya. “Ini rahasia yang saya cari bertahun-tahun, saya tanya banyak pertanyaan dia jawab dari Alquran sampai menyentuh hati, di situ saya tertarik ajaran Islam. Allah benar-benar memberi hidayah yang sangat besar,” kenang Mary sambil menitikan air mata.

Kegelisahan Mary kini terjawab sudah ia pun memutuskan untuk memeluk Islam dan menikah secara Islam di daerah Sukahaji, Gegerkalong, Bandung. Nama Maryam diambil atas usul seorang teman. Maryam Binti Imran sebagaimana diketahui adalah perempuan saleh yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mengabdi kepada Allah.

Ihwal kepindahan keyakinan ini tidak diberitahukan Mary kepada orangtuanya. “Saya tidak memberi tahu ibu. Saya takut karena orangtua Katolik, dia pasti bilang tidak boleh. Kalau bilang tidak boleh, maka saya akan nurut. Namun, sekarang Orangtua saya sudah tahu saya telah masuk Islam”, tutur perempuan yang kerap melakukan kontemplasi (perenungan) ini.

Nama Siti Maryam sebagai pengabdi Allah kemudian terwujud buktinya 9 tahun kemudian. Mary semakin aktif berdakwah dari satu masjid ke masjid lainnya baik di wilayah pedesaan ataupun di perkotaan, sekitar Bandung. Ia tidak malu pergi ke tempat ceramah dengan hanya berkendara sepeda motor, atau bahkan berjalan kaki. Saat disapa Bu Mary kesini bersama siapa? Ia selalu menjawab, “bersama Allah” .

Bagi Mary dasar keislaman harus dibuktikan dengan Ilmu, iman dan amal saleh. “Iman dan kesalehan adalah dua hal yang bersatu padu. Tidak ada Iman, tanpa kesalehan, tidak ada kesalehan tanpa iman. Itulah sebabnya Allah sering menyebut dua kata ini secara bersamaan. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh,” pungkas Mary.

Nama : MF Kaouch Garna (Siti Maryam)
Suami : Pandji Abdullah Garna
Anak : Tim Fajr Garna, Danny Rasjid Garna

Di Balik Kesuksesan Gonzales


Muallaf Christian Gonzales
Christian Gonzales, pemain cemerlang bertabur bintang dengan gelar peraih top skor 4 tahun berturut-turut merupakan sosok yang tak asing lagi di dunia persepakbolaan tanah air Indonesia. Namun siapa menyangka, dibalik kesuksesan Gonzales terdapat suatu kekuatan yang menyemangati hidupnya, terlebih setelah ia menjadi Muallaf, kekuatan itu tidak lain adalah kekuatan doa.

Gonzales atau yang memiliki nama lengkap Christian Gerard Alfaro Gonzales dilahirkan di Monteveido, Uruguay pada tanggal 30 Agustus 1976 dari seorang ayah angkatan militer bernama Eduardo Alfaro dan ibu seorang suster di rumah sakit Montevideo bernama Meriam Gonzales.

Kedua pasangan ini, khususnya sang ibu adalah penganut agama Katolik yang taat. Gambar Bunda Maria selalu menempel di setiap sudut ruangan rumah dan tempat kerjanya. Bahkan saking fanatiknya, gambar Bunda Maria kerap dibawa kemana-mana oleh ibunya.

Ketaatan dari sang ibu nampaknya berpengaruh pada diri Gonzales, anak ketiga dari enam saudara ini kerap pergi ke Gereja dua sampai tiga kali dalam seminggu, oleh karena itu tidak heran jika Gonzales dikenal sebagai anak yang taat dalam beragama.

Perkenalannya dengan dunia sepak bola, dimulai ketika Gonzales berusia 6 tahun. Semula ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya menjadi seorang militer, namun karena kegilaannya terhadap dunia sepak bola, harapan itu tak terpenuhi.

Menginjak usia ke 18 tahun, pria yang menyukai warna hitam ini bertemu dengan seorang wanita beragama Islam asal Indonesia, Eva Nurida Siregar di Cile, Amerika latin pada tahun 1994. Saat itu Eva menekuni salsa di sekolah Vinadelmar. Lama berkenalan akhirnya Gonzales menyimpan hati pada Eva. Dan tak lama kemudian Cintanya berbalas.

Sebagai penganut Katolik, lelaki yang dikenal pendiam ini sama sekali tidak mengenal agama Islam yang dianut pujaan hatinya, begitu pun dengan sang ibu. “Sebelum ketemu istri, saya sama sekali tidak tahu Islam” ungkap pria penggemar Rivaldo. Maka peran Eva pun menjadi berat, ia berulang kali menjelaskan tentang ajaran Islam yang dianutnya.

Usaha wanita kelahiran Pekanbaru ini akhirnya berhasil. Eva Nurida Siregar yang beragama Islam dan Christian Gerard Alfaro Gonzales yang beragama Katolik menikah dan hidup bersama di Uruguay pada tahun 1995.

Karir pria yang memiliki tinggi badan 177 Cm ini di dalam persepak bolaan terus berkembang, mulai dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991), South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan Deportivo Maldonado (2000-2002) pernah dijajaikinya.
Perkembangan karir ini sebetulnya tidak lepas dari peran Eva. Setiap kali pemain sepak bola yang dijuluku elloco (si gila) ini mau berangkat bertanding, wanita yang biasa dipanggil Amor oleh Gonzales ini selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dalam berdoa terkadang Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat mendengarnya.

Kebiasaan inilah yang membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum kekasihnya selesai berdoa. Karena dari doa inilah Gonzales menemukan kedamaian dan ketenangan yang selama ini tidak didapatkan dari agama yang dianut sebelumnya. Doa ini pula yang membuat dirinya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding di lapangan hijau.

Tidak hanya itu, Gonzales terkadang memperhatikan kebiasaan Eva yang selalu mengucapkan bismilah ketika mau melakukan sesuatu atau mengucapkan istighfar ketika dihadapkan pada konflik, serta ucapan lainnya yang menjadi doa umat Islam.

Pada tahun 2002 pria yang menyukai aktor Tom Cruise ini menerima sebuah tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun tertarik dan akhirnya menerima tawaran tersebut dengan merumput di Indonesia bersama PSM Makassar pada tahun 2003.

Indonesia merupakan negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, selama ini Gonzales hanya mengenal Islam melalui istrinya dan ini dirasa tidak cukup. Sekarang pemain yang doyan sup ayam ini bisa langsung menemukan Islam dari para penganutnya.

“Saya tidak pernah memaksa Gonzales masuk Islam”. Ungkap Eva “Kadang-kadang setelah saya baca buku tentang ajaran Islam, saya simpan buku itu di meja dan Christian diam-diam membacanya, maka dia kemudian tau bagaimana sikap suami terhadap istrinya dalam Islam dan bagaimana sikap istri terhadap suaminya” Lanjutnya mengenang saat pertama kali tinggal di Indonesia bersama Gonzales.

Maka tepat pada tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh ustadz Mustafa di Mesjid Agung al Akbar Surabaya. Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa diambil dari guru spiritualnya, ustadz Mustafa sedangkan Habibi (cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.

Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales “Karena di dalam Islam setiap ada sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah mengucapkan assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali dengan basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang” Ungkap Eva mengutip ucapan Gonzales.

keislaman pria penggemar Manchester United ini kemudian dilegalkan di Kediri dengan Piagam muallaf dari Urusan agama setempat sekaligus melegalkan pernikahan antara Christian Gonzales dengan Eva Siregar.

Sang ibu, Meriam Gonzales saat dikabarkan keislaman anaknya, menerima dengan ikhlas agama yang dipilih anak tercintanya, ia hanya berharap anaknya meraih kesuksesan di masa depan. Namun untuk menjalin hubungan keluarga, Gonzales dan Eva setiap hari tidak ketinggalan menghubungi ibunya, hanya sekedar menanyakan kabar dari negara nun jauh di sana.

Seakan menemukan air di gurun sahara, begitulah kondisi pemain yang mencetak 33 gol untuk PSM Makassar saat itu. Dengan bimbingan Ustadz Mustafa, Gonzales mulai mengenal Islam lebih dalam. Selain itu Hj Fatimah, ulama terkenal asal Mojosari dan Hj. Nurhasanah turut menjadi guru spiritual Gonzales. Bahkan Majlis Ulama Gresik sendiri sampai mengangkat Gonzales beserta keluarganya sebagai anak angkat mereka.

Hj. Nurhasanah biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasehat untuk selalu berdoa. “Kamu harus kuat-kuat doa” kenang Eva menirukan ucapan Hj. Nurhasanah. Begitu pun Hj Fatimah, ustadzah yang membangun mesjid dengan nama Gonzali ini baik via telephone atau tatap muka selalu menyemangati Gonzales dengan doa sambil menangis.

Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela Persik Kediri dan tinggal di perumahan Taman Persada. Rumah ini menjadi awal kehidupan baru bagi Mustafa Habibi. Islam telah banyak merubah dirinya. Setiap tengah malam ia terbiasa membangunkan istrinya untuk shalat tahajud atau sekedar berdoa.

Setiap kali pertandingan akan digelar keesokan harinya, Eva sang istri selalu mengadakan pengajian yang dihadiri oleh ibu-ibu sekitar rumahnya dan diakhiri dengan pembacaan doa. Sementara pengajian berlangsung, Gonzales selalu memperhatikan pengajian dan duduk disamping Eva atau terkadang ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian. Maka tidak heran jika Eva lupa tidak mempersiapkan pengajian orang yang pertama kali menegurnya adalah suaminya sendiri.
Namun Gonzales bukanlah manusia yang sempurna, sama seperti pemain lainnya dalam pertandingan sepak bola, konflik kadang tidak bisa dihindari. Tercatat pada tahun 2004, Gonzales pernah memiliki masalah dengan Abu Shaleh Pengurus Pengda PSSI Banten saat PSM Makassar menjamu Persikota Tanggerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras striker PSIS. Setahun kemudian Gonzales berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya Jawabarat dan pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan bek dari PSMS.

Tentunya permaslahan ini berujung pada sanski yang dikeluarkan tim disiplin PSSI, mulai dari denda sampai larangan bermain. Sanksi ini bagi Gonzales merupakan ujian berat, dan pada saat yang sama guru-guru spiritual Gonzales selalu membingbing dan menyemangati Gonzales untuk tetap bangkit dan bersabar menerima cobaan. Terbukti, nasehat ini berhasil membawa Gonzales terus bangkit dan kembali berlaga untuk menciptakan gol di lapangan hijau.

Popularitas dan harta yang melimpah ruah tidak begitu mempengaruhi Gonzales, ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur hamburkan uang. Bahkan ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburan malam dan tak segan Gonzales akan memutuskan hubungan dengan orang tersebut.

Harta yang ia raih dari perjuangannya di persepakbolaan lebih suka ia berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqah. Hal ini dilakukan karena Gonzales mengetahui kewajiban zakat yang ia baca dari buku-buku keislaman milik istrinya.

Sempat Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji tahun 2008, namun Allah berkehendak lain uang yang di dapatkan dari peralihan top skor sebanyak 50 juta digunakan guna membiayai operasi istrinya untuk melahirkan anak keempat, Vanesa Siregar Gonzales .

Menyangkut kebiasaanya dalam pertandingan sepak bola, pemain yang rajin bersih-bersih rumah ini setiap kali berangkat bertanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa sebagai perbekalan. Selain itu tidak seperti pemain muslim lainnya yang sujud syukur ketika menciptakan gol, bagi Gonzales bentuk rasa syukur ketika berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur terhadap Allah yang Maha Esa.

Bahkan pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi ini menggunakan nomor punggung 99. Nomor ini dipilih bukan tanpa alasan, 99 merupakan isyarat asma Allah yang dikenal dengan asmaul husna.

Terkait harapannya ke depan, Gonzales sangat perhatian dengan keluarga “Saya berharap anak-anak menjadi anak yang shaleh dan sehat wal afiyat, semoga Allah melindungi, supaya ketika masalah datang ya cepat hilang” demikian keinginan Gonzales.
Muhammad Yasin

Biodata
Nama Lengkap : Christian Genard Alfaro Gonzales
Istri : Eva Siregar
Anak : Amanda Gonzales ()
Michael Gonzales ()
Fernando`Alvaro ()
Vanesa Siregar Gonzales ()
Karir Klub : 1988-1991 Penarol (Uruguay)
1994-1995 South America (Uruguay)
1995-1998 Huracan de Carientes (Argentina)
1998-2000 South America (Uruguay)
2000-2001 Sport Moldonado (Uruguay)
2001-2002 Campo Mayor (Portugal)
2003-2004 PSM Makassar
2005-2008 Persik Kediri
2009 Persib Bandung
Prestasi : Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2005
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2006
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2007
Top Scorer LSI (Persib)2009

Jermaine Jackson : Islam Membuatku Yakin akan Agama


''Semoga Allah selalu menyertaimu Michael (Jackson), i love you....'' Sepenggal kalimat itu terlontar dari mulut saudara tertua Raja Pop dunia, Michael Jackson, yakni Jermaine La Jaune Jackson.
Bukan tanpa alasan Jermaine melontarkan kalimat tersebut. Sebab, ia adalah seorang pemeluk agama Islam yang telah menjadi mualaf sejak 1989.
Dan sejak menjadi penganut agama Islam, Jermaine Jackson berganti nama menjadi Muhammad Abdul-Aziz Jackson. Ucapan terakhir Jermaine itu, seperti dilansir situs BBC News, merupakan pernyataan resmi pertama sekaligus menjadi ucapan perpisahan dari pihak keluarga Jackson atas meninggalnya Michael Jackson di Los Angeles pada 25 Juni lalu.
Persentuhan Jermaine dengan agama Islam bermula dari kunjungannya ke beberapa negara di Timur Tengah. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka tur promo musik yang dilakukan bersama saudara perempuannya. Salah satu negara yang dikunjunginya adalah Bahrain. Selama di Bahrain, diakui Jermaine, dia merasa nyaman.
''Kami diterima dengan hangat oleh masyarakat di sana. Bahkan, saya sempat bertemu dan mengobrol dengan anak-anak Bahrain tentang segala hal,'' paparnya.
Pada saat melakukan interaksi inilah anak-anak tersebut menanyakan perihal agama kepada musisi kelahiran Gary, Indiana, Amerika Serikat, 11 Desember 1954. Dengan spontan Jermaine menjawab bahwa ia adalah seorang pemeluk Kristen. Sebaliknya, pertanyaan serupa juga dilontarkan Jermaine kepada anak-anak tersebut, yang dijawab mereka dalam satu suara, Islam.
Jawaban tersebut sontak membuatnya terheran-heran. Kemudian anak-anak tersebut, ungkap Jermaine, menceritakan kepadanya tentang Islam. Para bocah kecil itu memberikan informasi seputar Islam sesuai dengan pemahaman yang dimiliki anak seusia mereka.
''Suara mereka memperlihatkan kepada saya bahwa mereka sangat bangga terhadap Islam. Bermula dari sinilah saya tertarik untuk mengenal Islam lebih jauh.''
Tidak lama berselang setelah kunjungannya ke Bahrain, Jermaine memutuskan untuk menemui para cendekiawan dan ulama Muslim dan belajar mengenai Islam dengan mereka. Berbagai tanda tanya besar dan keraguan akan keyakinan yang dianutnya selama ini memenuhi pikirannya saat itu. Bagaimana mungkin selama ini dia bisa meyakini kitab suci yang ternyata kitab itu disusun oleh banyak orang. Demikian juga dengan penjelasan mengenai hakikat Tuhan yang tidak banyak ia temukan dalam Kitab Injil.
Jermaine berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Tetapi, semua usahanya ini tidak berhasil. Yang terjadi justru sebaliknya, ia semakin yakin untuk beralih ke Islam. Keinginannya tersebut ia sampaikan kepada salah seorang teman keluarganya yang kebetulan seorang Muslim, Qunber Ali. Atas ajakan Qunber, akhirnya Jermaine pergi mengunjungi Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Dari Riyadh, atas undangan pihak keluarga Kerajaan Arab Saudi, Jermaine melanjutkan perjalanan menuju Mekkah untuk melakukan umrah.
''Saat itu saya belum mengetahui banyak mengenai Islam. Tetapi, untuk pertama kalinya saya sampaikan kepada publik bahwa saya telah menjadi Muslim,'' ujarnya.
Selama menetap di Arab Saudi, Jermaine banyak mempelajari tentang Islam dari kitab suci Al-Qur'an. Selain itu, ia juga berguru kepada para ulama setempat. Tidak hanya dari para ulama, pengetahuan mengenai Islam juga ia dapatkan dengan mendengarkan kaset-kaset yang dirilis oleh penyanyi pop asal Inggris, Cat Stevens, yang telah menjadi seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Yusuf Islam.
''Saya belajar banyak dari lagu-lagu dia (Yusuf Islam),'' tukas anak keempat dari sembilan bersaudara keluarga musisi Jackson.
Setelah masuk Islam, diakui Jermaine, dirinya merasa seperti dilahirkan kembali. Ia menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang selama ini tidak bisa ia temukan dalam ajaran Kristen.
Menurutnya, hanya Islam yang benar-benar memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaannya mengenai kelahiran Yesus. Dan, untuk pertama kalinya, ungkap Jermaine, dia merasa yakin dengan apa yang namanya agama.
Sekembalinya ke Amerika Serikat, Jermaine menemukan kondisi pahit mengenai Islam. Media-media massa di negaranya pada saat itu sedang gencar-gencarnya melakukan propaganda kejam terhadap Islam dan umat Islam. Bahkan, ia sempat menjadi salah satu sasaran dari propaganda yang dilancarkan oleh media massa di Amerika. Sentimen negatif terhadap Islam dan pemeluknya juga dilancarkan oleh rekan-rekannya sesama seniman dan artis Hollywood. Kalangan Hollywood tersebut kerap menjelek-jelekan umat Islam dengan menuduh mereka sebagai sekelompok teroris dengan tanpa alasan yang jelas.
Untuk menghapus stigma negatif itu, sebagai seorang Muslim, Jermaine melakukan berbagai upaya agar apa yang digambarkan oleh kalangan media massa di Amerika mengenai Islam dan pemeluknya adalah salah. Pengertian yang sama juga ia sampaikan kepada seluruh anggota keluarganya.
''Setelah menjadi Muslim, saya merasakan adanya perubahan besar di dalam diri saya. Saya mulai meninggalkan semua hal yang dilarang dalam Islam. Dan, ini tentunya sulit diterima oleh keluarga. Terlebih lagi setelah berbagai macam kecaman dilayangkan kepada keluarga besarnya.''
Dari pihak keluarga, yang pertama kali menegur Jermaine adalah sang ibu, Catherine Jackson. ''Kamu (telah) mengambil keputusan ini secara tiba-tiba, atau telah memikirkannya masak-masak?'' ujar Jermaine mengutip perkataan Catherine kala itu. Kepada ibunya, Jermaine dengan tegas menjawab bahwa semua keputusan ini ia ambil setelah berpikir panjang.
Dengan keputusannya masuk Islam, keluarganya menilai bahwa ia telah memelihara rasa permusuhan di kalangan masyarakat Amerika. Namun, Jermaine merasa yakin kalau keluarganya tidak akan bersikap sama dengan orang-orang Amerika pada umumnya, karena dia tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang cukup demokratis dan terbuka dengan adanya perbedaan.
''Kami menghargai semua agama, karena itu mengapa keluarga Jackson merasa nyaman berteman dengan orang-orang dari berbagai agama. Dengan alasan itu juga, mereka bisa menerima keputusanku,'' terang Jermaine.
Tidak hanya kedua orangtua dan saudara-saudaranya yang bisa menerima keyakinan baru Jermaine, tetapi juga ketujuh orang anak laki-lakinya serta dua anak perempuannya dan istrinya. Bahkan mereka, ungkap Jermaine, mengikuti jejaknya menjadi seorang Muslim. Dari empat orang perempuan, tiga orang di antaranya ia nikahi secara resmi, Jermaine memiliki sembilan orang anak.
Dari mantan istrinya, Hazel Gordy, ia memperoleh dua anak (Jermaine La Jaune Jackson Jr dan Autumn Jackson). Dari Margaret Maldonado yang tidak ia nikahi, Jermaine memiliki dua anak (Jeremy Maldonado Jackson dan Jourdynn Michael Jackson).
Sementara dari mantan istrinya yang kedua, Alejandra Genevieve Oaziaza, ia mendapatkan tiga anak (Donte Jackson, Jaffar Jackson, dan Jermajesty Jackson). Sedangkan dari istrinya sekarang, Halima Rashid, ia mendapatkan dua anak.

Markus Sang Muallaf Sejak Kecil Sering ke Mesjid

Bagi penggemar sepak bola dalam negeri, nama Markus Horison pastilah sudah tidak asing lagi. Sejak dipercaya menjadi penjaga gawang Tim Merah Putih pada babak penyisihan grup Piala Asia 2007 lalu, menggantikan Jendri Pitoy, nama Markus mulai banyak dikenal di jagad sepak bola Indonesia. Meskipun waktu itu Indonesia kalah 1-0 dari Korea Selatan, dan tersingkir dari gelaran kompetisi, tapi justru sejak itu, Markus kerap dipercaya berada di bawah mistar gawang Tim Nasional Indonesia.

Markus kecil lahir di Pangkalan Brandan, Medan, 14 Maret 1981. Hobinya bermain bola membawa ia bercita-cita untuk menjadi penjaga gawang Tim Nasional Merah Putih ketika ia menjalani karir profesionalnya suatu hari nanti. Perawakannyanya yang memang lebih tinggi dari rekan-rekan sebayanya, membuat anak bungsu dari empat bersaudara ini kerap dipercaya menjadi penjaga gawang setiap kali ia bermain bola dengan kawan-kawannya.

Menekuni hobinya bermain bola dimulai saat Markus berusia 13 tahun dengan masuk ke sekolah sepak bola, Brandan Putra. Tahun 2000, Markus yang juga memiliki hobi berenang ini memulai karir profesionalnya sebagai seorang pemain bola pada Divisi II PSKB Binjai. Setahun kemudian, karirnya merambat naik dengan mulai bermain bersama klub yang berada di Divisi I, Persiraja Banda Aceh. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2003, Markus bergabung dengan klub asal tanah kelahirannya, PSMS Medan.

Bersama klub yang dijuluki ‘Ayam Kinantan’ ini, Markus sempat berpeluang menjadi kampiun pada Liga Indonesia 2007-2008, sebelum akhirnya dikalahkan oleh klub satu pulaunya, Sriwijaya FC. Seiring dengan permasalahan internal yang terjadi dalam tubuh PSMS Medan, menjelang masa dimulainya Liga Super Indonesia 2008-2009, Markus bersama dengan rekan-rekannya di PSMS seperti Mahyadi Panggabean, memutuskan untuk hijrah ke kesebelasan Persik Kediri.

Waktu ternyata mempertemukan kembali Markus dengan klub lama yang sempat lama dibelanya, PSMS Medan. Terjadinya krisis dalam tubuh Persik Kediri pada pertengahan musim Liga Super, membawa Markus kembali menjadi penjaga gawang PSMS selama putaran kedua kompetisi tertinggi sepak bola di Indonesia. Tidak seperti kepindahannya yang disertai oleh beberapa rekan-rekannya, kepulangan Markus ke PSMS kali ini hanya seorang diri.

Sejak menekuni kariernya sebagai pesepakbola profesional, sejumlah prestasi telah ditorehkannya, baik untuk level klub maupun pribadi. Bersama klubnya kala itu, PSMS Medan, Markus menjuarai turnamen ‘Piala Emas Bang Yos’ selama tiga tahun berturut-turut (2004, 2005, 2006). Bahkan pada akhir turnamen pada 2006, Markus memperoleh gelar sebagai ‘Pemain Terbaik’.

Mendapat Hidayah

Dibesarkan di keluarga yang semua anggotanya beragama Kristen, Markus yang merupakan anak dari pasangan Julius Ririhina, dan Yenny Rosmawati, banyak memperoleh gambaran mengenai agama Islam dari keluarga pihak ibu. ”Ibu saya awalnya Islam. Sejak menikah dengan ayah, Ibu berganti kepercayaan mengikuti kepercayaan ayah,” tutur pemilik nama lengkap Markus Horison Ririhina ini.

Menurut Markus, kedekatan, dan keakraban yang ia miliki dengan kerabat dari pihak ibu, membuat Markus sejak kecil sudah tidak asing lagi dengan hal-hal yang berbau Islam, seperti shalat, puasa, dan mengaji. ”Sejak duduk di sekolah dasar, saya sering menghabiskan liburan sekolah dengan berkunjung ke rumah saudara dari pihak ibu yang tinggal di Aceh. Dari situ, saya sering ikut mereka ke masjid. Tidak benar-benar masuk sih, tapi yah saya banyak memperoleh gambaran tentang Islam, dan shalat dari situ,” cerita ‘Penjaga Gawang Terbaik’ versi gelaran Liga Indonesia musim 2007-2008 yang lalu ini.

Pada tahun 2004, ketika ia berusia 25 tahun, Markus mendapatkan hidayah dari Allah SWT, dan akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam. ”Saya memutuskan untuk masuk Islam, tanpa ada paksaan dari siapapun. Jadi, ini benar-benar keinginan saya sendiri,” tuturnya. Semenjak menjadi muallaf, Markus memiliki nama lain yang lebih bernafaskan Islam, yaitu Muhammad Haris. Namun, ia lebih sering menggunakan nama aslinya, karena memang ia telah lebih dulu dikenal dengan nama Markus Horison.

Keputusan Markus untuk menjadi muallaf bukannya tanpa rintangan. Di masa-masa awal perjalanannya memeluk Islam, ayah beserta ketiga kakaknya menentang keputusan tersebut. ”Awalnya tentu mereka semua merasa keberatan. Hal tersebut wajar, dan saya sangat bisa mengerti. Tapi, pada akhirnya mereka menyadari bahwa saya sudah cukup dewasa dan bisa menentukkan jalan hidup yang saya rasa terbaik untuk saya sendiri,” ujar Markus yang setia dengan model rambut bergaya plontos ini.

Sebagai satu-satunya muslim di keluarga, membuat Markus terbiasa beribadah sendirian. Di kala bulan Ramadhan tiba, Markus biasa sahur, berbuka, menjalankan tarawih, dan merayakan lebaran Idul Fitri dan Idul Adha sendirian. ”Awalnya memang berat, tapi hal tersebut harus saya jalani,” kata Markus. Meskipun begitu, atlet yang ikut memperkuat tim Sumatera Utara pada pagelaran PON XVI di Palembang pada 2004 lalu ini, mengaku tetap senang, dan bahagia menjalaninya.

Menurutnya, dalam menjalani agama yang ia anut sebelumnya, dengan yang ia anut kini, Markus tidak menemukan adanya sebuah perbedaan yang teramat besar. ”Buat saya sebenarnya semua agama tidak terlalu berbeda. Semuanya mengajarkan kita untuk selalu ingat kepada Tuhan. Hal terpenting sebenarnya hanyalah bagaimana kita menjalankan kewajiban kita sebagai umat beragama,” lanjutnya.

Kebersamaan, dan dukungan sejak awal ia menjadi muallaf, justru diperoleh Markus dari rekan-rekannya di kesebelasan PSMS Medan yang kebanyakan beragama Islam. ”Saya sering shalat, belajar, dan bertanya hal-hal seputar Islam kepada mereka,” cerita Markus. Ramadhan pertama yang harus ia lalui pun bersamaan dengan kewajiban Markus menjalani latihan bersama dengan rekan-rekan satu klubnya. ”Haus bukan halangan, karena puasa itu kan kewajiban,” tegas Markus yang mengidolakan Rasullulah SAW ini.

Pengalamannya berpuasa pada Ramadhan pertamanya juga merupakan salah satu pengalaman paling berkesan yang ia rasakan semenjak menjadi muallaf. Pada tahun pertamanya berpuasa, ternyata ia mampu menjalankan ibadah puasa, tanpa ada bolong satu haripun.

”Rasanya saya tidak percaya bahwa saya bisa, karena pada hari-hari biasa saya termasuk orang yang paling tidak tahan lapar. Ternyata saya memang bisa, dan bahagianya saya ketika akhirnya berhasil mencapai Hari Kemenangan,” kenang Markus.

Kini, memasuki tahun keempatnya sebagai seorang muslim membuat Markus kian rajin mempelajari seluk beluk dunia Islam. Ia kerap membaca, dan mempelajari sendiri buku mengenai Islam yang ia beli untuk memperluas pengetahuan keislamannya. Buku-buku panduan shalat, dan berbagai buku bacaan doa pun sering ia beli untuk menyempurnakan ibadahnya. ”Saya biasanya membaca tulisan latinnya saja, karena memang bacaan arab saya masih kurang lancar,” akunya.

Sedikit-sedikit Markus pun belajar untuk menjalankan berbagai ibadah Sunnah seperti belajar berpuasa Senin-Kamis. Seperti juga kebanyakan umat muslim lainnya, memiliki harapan untuk dapat menginjakkan kaki di rumah Allah (menunaikan ibadah haji) hari nanti. ”Pastilah sebagai muslim saya ingin sekali bisa menjalankan ibadah umroh, ataupun haji. Selain itu, masih begitu banyak hal yang harus saya lakukan untuk menyempurnakan keislaman saya, seperti memperlancar belajar mengaji,” ujarnya. (ci2/sya/republika)

Osama Ditembak Dengan Peluru Berlapis Minyak Babi

Osama Ditembak Dengan Peluru Berlapis Minyak BabiSebuah perusahaan pembuat minyak peluru di Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa peluru yang berlapiskan minyak babi, telah menyebabkan tewasnya Osama bin Laden dalam penyergapan yang dilakukan pasukan AS 2 Mei lalu.

Pembuat cairan peluru Silver Bullet Gun Oil mengklaim bahwa peluru tersebut mengandung lemak babi yang dicairkan sebanyak 13 persen. Cairan peluru ini dianggap perusahaan tersebut, ampuh melumpuhkan teroris Muslim dengan kekuataan ganda.

Pemilik cairan peluru yang mengaku bernama The Midnight Rider, menjelaskan bahwa lemak babi tersebut akan menyentuh apapun yang diserang oleh peluru berlapis minyak babi itu.

"(Peluru berlapis minyak babi) ini efektif menyebabkan para teroris Muslim ditolak masuk ke dalam surga," ungkap Rider seperti dikutip Daily Mail, Jumat (3/6/2011).

Peluru seharga USD8,95 atau sekira Rp76,361 (Rp8,532 per dolar) ini sepertinya memang ditakuti oleh para teroris, mengingat konsumsi babi amatlah dilarang dalam Islam.

"Ribuan botol minyak Silver Bullet Gun Oil sudah didistribusikan sejak Juli 2004 lalu. Seluruh peluru ini sudah digunakan oleh semua kesatuan militer AS," lanjut Rider.

Dalam video promosi untuk minyak babi ini, juga menggunakan foto Osama bin Laden dan klaim yang menyebutkan bahwa pemimpin jaringan teroris Al Qaeda tersebut terbunuh oleh peluru yang berlapiskan minyak babi dari Silver Bullet Gun Oil. (okezone)