Kalau ditilik dari sejarah peristiwa pen-Tuhan-an YESUS, maka pikiran kita pasti akan kembali pada peristiwa penyaliban yang dilakukan oleh Romawi kala itu.Ketika muncul pertanyaan itu, jawabnya harusnya sederhana, ya atau tidak.
Jika Iya, bukankah seharusnya orang Arab dan Bani Israel memeluk CHRISTIAN? Peristiwa tentang penyaliban YESUS ini terjadi di daerah Timur Tengah.Bahkan dijelaskan di dalam Bibel, peristiwa penyaliban tersebut sangatlah menggetarkan hati siapa saja yang melihat dan merasakannya. Dalam Bibel dikatakan bahwa ketika YESUSdisalib maka tanah terbelah,gempa bumi, dan orang-orang mati bangkit (Lukas 23 : 44-49). Logikanya sederhana, sekeras hati siapapun ketika sudah melihat dan merasakan peristiwa ini pasti akan beriman. Peristiwa ini terjadi di Yerusalem di negeri Yahudi.Jadi, seharusnya imannya orang Yahudi dan orang CHRISTIAN dewasa ini pasti akan sama. Namun pada faktanya, CHRISTIAN menuhankanYESUS dan Yahudi meng-Allahkan Yahwe, bukan YESUS. Jika memang benar kata Bibel,bahwa dunia dan seisinya diciptakan oleh Tuhan hanya dengan firman-Nya, apakah kemudian Tuhan kehilangan kekuatannya sehingga untuk menyelamatkan manusia saja Dia harus turun ke bumi, disalib, dan mati terlebih dahulu untuk menyelamatkan manusia? Inti dari ajaran CHRISTIAN adalah” penyelamatan” yang dilakukan oleh Tuhan YESUS kepada umat manusia. Sehingga premis ”YESUS mati dahulu, barulah tiba penyelamatan kepada semua manusia ” adalah harga mati bagi keimanan CHRISTIAN (Korintus 5:15,Roma 10:9, dsb; lihat Hal 34). Jika peristiwa penyaliban YESUS sebagai akar keimanan CHRISTIAN terbantahkan, maka gugurlah batang dan daun keimanan CHRISTIAN dan agama CHRISTIAN dewasa ini.
Inti dari keimanan CHRISTIAN adalah ”percaya saja!”maka akan selamat. YESUS adalah juru selamat bagi dunia (Yohanes3:16, Yohanes 14:6, Markus 16:16,dsb). Yang terjadi adalah dogmatika atas nama Agama.Logika tertutup dan akal-budi manusia ditekan. Karena, begitu mudahnya menemukan kontradiksi antara satu ayat dengan ayat injil lainnya jika dogma telah terdobrak dan logika terbuka. Jika ditilik lebih dalam,ayat-ayat tentang pen-Tuhan-an YESUS dan seputar penyaliban YESUS ini berasal dari Paulus (yang dianggap sebagai Rasul CHRISTIAN).Bahkan 99% ayat tentang pen-Tuhan-an YESUS berasal dari Paulus.
Siapakah Paulus? Boleh dibilang Paulus adalah tokoh paling terkena dalam dunia CHRISTIAN. Bahkan konon Michael Hart, pengarang buku 100 orang paling berpengaruh di dunia, cukup ragu-ragu untuk meletakkan Paulus di bawah YESUS,mengingat begitu berpengaruhnya ajaran Paulus dibanding YESUS. Aneh bukan? Semua orang penganut CHRISTIAN pasti mengenal Paulus. Karena dalam ajaran CHRISTIAN, Paulus adalah rasul yang cerdas, pintar,sabar, dan tegas. Yang entah bagaimana, tiba-tiba dia berubah menjadi seorang yang baik hati setelah sebelumnya dia dikenal sebagai pembunuh dan penjahat.
Injil mengatakan bahwa Paulus awalnya adalah penganut Taurat yang fanatik. ”Tentang kegiatanaku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam menaati hukumTaurat aku tidak bercacat ” (FILIPI3 : 6). Namun di samping itu,sejak muda Paulus sanga tmengagumi budaya Yunani (helenisme) terutama pelajaran filsafatnya. Sehingga dalam dirinya muncul dua pengaruh yang sangat kuat ini, penganut taurat dan pengaruh filsafat helenisme. Paulus sediri bukan orang Yerusalem dan bukan orang Nazareth, sehingga hal ini membuktikan bahwa sejak muda Paulus tidak pernah berhubungan secara langsung dengan YESUS.Dia bukanlah murid YESUS dan bukan pula pengikutnya baik diYerusalem dan di Nazareth.Dengan demikian, wajar jika terjadi perbedaan yang sangat kontradiktif antara ajaran Paulus dan ’YESUS. Salah satunya tentang dosa warisan. ’YESUS tidak pernahmembicarakan sama sekalitentang dosa warisan, sebaliknyaini adalah ajaran Paulus. ”Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang dan oleh dosa itu juga maut. Demikianlan maut itu telah menjalar kepada semua orang,karena semua orang telah berdosa” (ROMA 5 : 12).
Contoh lain adalah tentang konsep pengampunan.Yesus mengajarkan pengampunan dari Tuhan bagi orang yang bertobat melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.Sedangkan Paulus mengajarkan pengampunan Tuhan atas dosa-dosa manusia semata-mata karena pengorbanan atau penyaliban YESUS di kayu salib. Dsb. Jika demikian, jika Paulus tidak pernah menjadi murid YESUS, jika predikat ”Rasul”adalah sesuatu yang tak panta sbagi Paulus, apakah tidak ada satu orang pun yangmempertanyakan? Ternyata tidak.
Injil pun memuat peristiwa ini ketika orang-orang Korintus menanyakan perihal ini kepadanya sehingga membuat Paulus semakin terdesak. Dalam Korintus 9 : 1 – 3 dikatakan : 1.”Bukankah aku Rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat YESUS, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku di dalam Tuhan ?” 2.”Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah Rasul, tetapi bagi kamu aku adalah Rasul, sebab hidupmu dalam Tuhan adalah materai dari kerasulanku ” 3. ”Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengkritik aku ”. ”Bukankah aku Rasul? .... ”
Dari ayat ini saja kita sudah tahu bahwa Paulus bukanlah seorang Rasul. Jika dia benar-benar Rasul, maka kalima tini seharusnya tidak boleh terucap dari mulutnya, sebab secara psikologis dan filosofis makna kalimat ini menunjukkan kesombongan sekaligus perasaan khawatir bahwa rahasianya sebagai Rasul palsu akan terbongkar.
Dari 27 kitab perjanjian baru CHRISTIAN, 14 kitab di antaranya adalah surat Paulus.Rasul palsu itu. Sementara itu,seluruh kitab dalam perjanjian baru, adalah karangan. Ada karangan Markus, Matius, Lukas,Yohanes, dll. Jadi, setelah semua penjelasan di atas, menurut kita bagaimana kebenaran kitab Injil sekarang? Tentu tidak logis, dan sangat memaksa kalau ada yang mengatakan Injil berasal dariTuhan.
Konsep Trinitas, dari siapa? Sesungguhnya konsep Trinitas bukanlah konsep yang diajarkan oleh YESUS.Konsep YESUS adalah tauhid(pengesaan). Adapun konsep trinitas ada dan diperkenalkan oleh Paulus. Perdebatan antara pendukung tauhid /unitarianisme dengan pendukung trinitas tidak kunjung henti.Bahkan diwarnai dengan pertumpahan darah pada abad I sampai abad ke IV.
Sehingga sejarah mencatat, pada tahun 325Masehi, Kaisar Romawi Constantinus Agung mengundang para pendeta dari berbagai penjuru untuk berkumpul di Nicea (Italia) dalam sebuah kongres. Kongres ini bertujuan untuk menentukan ajaran mana yang akan dipegang dan dipertahankan. Apakah tauhid atau trinitas. Setelah lama bersidang, di antara 2.048 pendeta yang hadir, 318 pendetasepakat menerima ajaran Paulus(trinitas) dan 1.730 lainnya tetap berpegang pada ajaran Tauhid ’Isa. Dengan demikian, seharusnya tauhid-lah ajaran yang diakui dan dipegang. Namun karena Konstantin sendiri adalah penganut paganisme, maka tak heran, meskipun harus bertentangan dengan keputusan kongres, Konstantin men-dekrit-kan ke seluruh dunia CHRISTIAN bahwa trinitas-lah yang harus dipegang. Inilah tragedi dalam kepercayaan Nasrani yang amat menyedihkan.Sejak keputusan itu, tokoh-tokoh CHRISTIAN yang masih mempertahankan ajaran unitarian ditangkap, disiksa,dibunuh karena dianggap golongan sesat.
Dalam masa pascakongres Nicea itu pula,ditetapkan : 1. Hari kelahiran Dewa Matahari dijadikan hari sabat CHRISTIAN, yaitu hari Minggu. 2.Tanggal kelahiran anak Dewa Matahari, 25 Desember, dijadikan hari kelahiran YESUS. 3. Lambang Dewa Matahari, silang cahaya(salib), menjadi lambang CHRISTIAN.Padahal aslinya, tidak ada yang tahu pasti kapan YESUS lahir. Demikianlah, aqidah CHRISTIAN ini dibangun. Atas dasar imajinasi dan doktrin yang terus menerus dihembuskan kepada para pengikutnya. Karena tanpa itu,akan mudah sekali meragukan kebenaran ajaran CHRISTIAN lalu keluar dari CHRISTIAN, mengingat sejarah lahirnya CHRISTIAN yang suram, sesuram masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar