Kelahiran Al-Masih
Maryam berumah tangga. Pria yang beruntung mendapat undian untuk memelihara Maryam sebagai istri ialah Yusuf si tukang kayu. Beberapa bulan kemudian, Maryam mengandung (19:22). Pada saat akan melahirkan, Maryam pergi ketempat yang jauh (19:22) ke kota betlehem di Yudea untuk keperluan sensus penduduk (Lukas 2:2-6). Dalam perjalanan inilah Maryam melahirkan Al-Masih yang kelahirannya telah dinubuatkan oleh para nabi terdahulu. Al-Masih dilahirkan kembar, saudara kembarnya ialah Thomas alias Didymus (Yohanes 11:16) . Kelahiran Al-Masih itu pada musim korma (19:23-26), kira-kira bulan September-Oktober tahun 6 sebelum Masehi.Jadi, Al-Masih tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember sebagaimana diyakinioleh umat Kristen sekarang. Jika Al-Masih dilahirkan pada tanggal 25 Desember,dustalah cerita Lukas, bahwa ketika Al-Masih dilahirkan, pada malam itu banyak para penggembala berada di padang menjaga kawanan ternak mereka (Lukas 2:8).Hal ini tak mungkin terjadi pada tanggal 25 Desember, sebab pada tanggaltersebut di daerah 23 ½ - 66 ½ L.U. mulai musim dingin.
Masa kanak-kanak dan remaja Al-Masih
Pada hari yang ke 8, Al-Masih dibawa ke Bait Allah di Yerusalem untuk disunnat(Lukas 2:21). Kemudian oleh kedua orang tuanya dibawa lari ke Mesir untuk menyelamatkan diri dari ancaman Herodes yang agung. Setelah Herodes meninggal pada awal tahun 4 sebelum masehi, digantikan oleh Arkhilaus, kembalilah Yusuf dan Maryam dengan membawa anaknya, ke tanah Israil dan menetap di Nasaret di daerah Galilea. Sampai beliau berusia 12 tahun (Matius 2:1-23). Nicholas Notovich seorang musafir Rusia yang menulis sejarah berbagai nabi menceritakan:"Tatkala Isa mencapai usia 13 tahun, yaitu saat untuk menikah bagi bangsaIsrail.... Beliau diam-diam menghilang dari rumah orang tua beliau. Beliaumeninggalkan Yerusalem dan berangkat ke Sind (India) .... Beliau melintasi Sinddan menetap di daerah bertuhan (penyembah Tuhan) didaerah Ainjab yang memilikilima sungai. Lalu beliau menjelajahi seluruh daerah India; beliau hidup 6 tahunlamanya di tempat-tempat yang berlainan, seperti Benares, Jahganath danRayagriba. Orang berduyun-duyun mendengarkan ajaran beliau, tetapi beliaumembuat marahnya kaum Brahim (kaum pendeta agama Hindu), tatkala beliaumengajarkan derajat manusia adalah sama; karena adanya sugesti bahwa Brahminadalah setaraf dengan kaum Sudra, itu dianggap mencemarkan kaidah suci. KaumBrahmin berusaha untuk menganiaya Yesus dan beliau terpaksa lari ke daerahpegunungan Himalaya, dan terus ke Persia. Beliau tiba kembali di Israil pada usia29 tahun".
Kenabian Isa Al-Masih as
Isa Al-Masih (Yesus Kristus) bertemu kembali dengan keluarga dan kaumnya.Ayahnya telah lama wafat, ketika beliau masih dalam perantauan. Kini, beliau membantu ibunya mengasuh adik-adiknya. Pada usia 30 tahun, beliau diangkat sebagai Nabi Utusan Allah untuk bangsa Israil (3:49; 19:30). Beliau diutus membetulkan Torat dan melunakkan syariat Musa (3:50). Beliau mengajarkan bahwa Allah itu Maha Esa dan mengajak kaumnya agar mengabdi kepadaNya (3:51; 5:117;19:36; 43:64), dengan membawa banyak tanda bukti, diantaranya:
Membuat burung dari tanah (3:48; 5:110),
Menyembuhkan orang sakit buta dan lepra (3:48; 5:110),
Menghidupkan orang mati (3:48; 5:110), dan sebagainya.
Nabi Isa Al-Masih adalah contoh yang sempurna dari sifat jamali, yaitu sifat keindahan dan keelokan budi pekerti. Beliau seorang yang selalu mendirikan salat dan membayar zakat (19:34) serta mengerjakan puasa (Matius 4:2). Beliautak berlaku kasar terhadap ibunya (19:32) sebagaimana diceritakan oleh Injil Matius(12:48). Doktrin pokok ajaran beliau adalah membalas keburukan dengan kebaikan(Matius 5:39-40). Beliau adalah seorang hamba Allah (19:30; 43:50) yang diangkat sebagai Nabi (19:30), diutus kepada bangsa Israil (3:49). Beliau membutuhkan makan, minum dan akhirnya wafat (5:75) sebagaimana para nabi sebelumnya (5:75). Jadi, keliru sekali anggapan Gereja bahwa beliau adalah Tuhan yang harus disembah, hidup langgeng di langit tanpa makan dan minum.Beliau telah menyangkal pengakuan sebagai Anak Allah atau Tuhan (5:116).Ungkapan Anak Allah hanyalah dalam arti ibarat, bukan dalam arti yangsebenar-benarnya, yang dimaksud ialah orang baik, sedangkan orang jahat biasa disebut anak setan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar