@BKS hadir untuk mengungkap KEKRISTENAN yang dianggap TABU ...TINGGALKAN JEJAK ANDA DI KOLOM KOMENTAR ...terima kasih....

Selasa, 20 Desember 2011

Asal-Usul Lilin dan Lampu Natal Pada Peringatan Milad Al Masih


Lampu natal adalah nama pasaran untuk lampu yang berkerlap-kerlip. Kalau pergi ke toko elektronik, umumnya orang sudah tahu jenis lampu ini. Kami menggunakan nama "Lampu Natal" karena memang nama lampu ini adalah lampu natal, bukan karena alasan fanatisme keagamaan, karena kami sendiri lebih menggunakan istilah "Milad Al Masih" daripada istilah "Natal".
Penggunaan lilin dan lampu natal pada peringatan Milad Al Masih tak dapat dilepaskan dari Hari Raya Khanukkah.
Khanukkah dikenal sebagai "Festival Cahaya" atau "Hari Raya Pentahbisan Bait Allah Yerusalem". Disebut "Festival Cahaya" karena Khanukkah dirayakan dengan menyalakan lilin selama 8 hari secara terus-menerus.
Disebut "Hari Raya Pentahbisan Bait Allah Yerusalem" karena hari raya ini memperingati Bait Allah yang didedikasikan (ditahbiskan) ulang kepada Allah swt pada tahun 165 SM setelah sebelumnya dinajiskan oleh Raja Antiokhus dari Siria dengan mendeklarasikan diri sebagai "manifestasi Allah" di Bait Allah dan menyembelih binatang yang menurut Torat najis yaitu babi, di mesbah persembahan yang kudus. Saat ditahbiskan kembali bagi Allah, mesbah itu diganti baru dan juga disucikan.
Keberhasilan merebut kembali Bait Allah dari para pemuja berhala, menguduskannya, dan mendedikasikannya kembali kepada Allah swt menjadikan Hari Raya Khanukkah yang dirayakan pada tanggal 25 Kislev itu menjadi sesuatu yang penting. Frase penting dalam Khanukkah adalah "nes gadol haya sham" yang berarti "mujizat besar terjadi di sana."
Festival Cahaya Khanukkah, asal usul lilin dan lampu natal dalam perayaan Milad Al Masih
Isa pun turut merayakan hari raya ini dengan pergi ke Bait Allah.
  1. Tidak lama kemudian tibalah hari raya Khanukkah (Hari Raya Pentahbisan Bait Allah) di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
  2. Isa Al Masih pun berada di Bait Allah, di serambi Sulaiman. (Injil, Yohanes 10:22-23)
Peristiwa yang dicatat dalam Yohanes 10:22-23 itu terjadi pada tanggal 25 Kislev 3790 (19 Desember 29 Masehi kalender Julian). Oleh sebab Khanukkah berlangsung selama 8 hari, maka lilin-lilin juga akan dinyalakan secara terus-menerus dari tanggal 19 Desember hingga 26 Desember 29 Masehi Kalender Julian. Dalam jaman modern, yang dinyalakan secara terus-menerus bukan hanya lilin (lampu model kuno), tapi juga lampu listrik.
"Festival Cahaya" (Khanukkah) yang tercatat dalam Yohanes 10:22-23 yang berlangsung 19 Desember hingga 26 Desember 29 Masehi Kalender Julian itu terjadi bersama-sama dengan peringatan Milad Al Masih, karena keduanya jatuh pada hari yang berimpitan.
Festival Cahaya dalam Milad Al Masih bersumber dari Injil dan Khanukkah
"Festival Cahaya" Khanukkah inilah yang kemudian melatarbelakangi tradisi "Festival Cahaya" saat peringatan Milad Al Masih dalam rupa lilin dan lampu-lampu hias yang indah (di toko elektronik dikenal sebagai lampu natal). Tradisi memberi hadiah pada Khanukkah juga dilestarikan pada Milad Al Masih, sehingga kini peringatan Milad Al Masih erat hubungannya dengan memberi hadiah Natal.
Terang yang mengalahkan gelap merupakan makna dari Festival Cahaya ini juga paralel dengan Injil Yohanes 1:5.
Tak ada hubungan sama sekali antara penggunaan lilin dan lampu-lampu hias pada peringatan Milad Al Masih dengan hari raya kaum kafir penyembah berhala manapun, karena sumbernya adalah "Festival Cahaya" Khanukkah yang merupakan Hari Raya Pentahbisan Bait Allah Yerusalem (Ka'bah Sulaiman) kepada Allah Ta'ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar