Satu tokoh yang sering muncul dalam peringatan Milad Al Masih Barat maupun Timur adalah figur Sinterklas. Siapakah sebenarnya Sinterklas ini? Tokoh asli yang dikenal dengan nama "Sinterklas" adalah St. Nikolas (270 M - 343 M). St. Nikolas adalah pemimpin umat Al Masih di kota Myra (Turki) dari mazhab Orthodox Yunani. Dia adalah orang Turki. Seumur hidup dia mengabdikan hidupnya di Turki dan saat wafat pada tanggal 6 Desember 343 Masehi, dia dikuburkan di Myra, Turki. Begitu terkenalnya tokoh ini sampai-sampai makamnya dibongkar dan sisa-sisa tubuhnya (relik tubuh) yang belum hancur menjadi tanah dicuri dan dibawa kabur oleh para nelayan Italia. Saat ini relik hasil curian berada di Bari, Italia.
|
Pemakaman St Nikolas pada 6 Desember 343 di belakang Kanisah Al Masih. Gambar ini juga menunjukkan bahwa kubah adalah ciri khas Kanisah umat Al Masih 245 tahun sebelum Nabi Muhammad lahir. |
St Nikolas (Sinterklas) dalam Sejarah dan Sastra
Nama | Sejarah | Sastra |
Nama | St Nikolas
Santa Claus
Sint Nicholaas (Bhs Belanda; Holandia)
Sinterklaas (Bhs Belanda; Dutch)
Sinterklas (bhs Indonesia)
| St Nikolas
Santa Claus
Sinterklas |
Gambaran fisik |
Gambaran fisik St Nikolas aslinya diketahui dari ikon-ikon kuno. |
Sinterklas modern
Sinterklas kuno
Gambaran fisik dalam karya sastra mengenai St Nikolas (Sinterklas) muncul pada tahun 1822 dalam puisi Clement C. Moore yang berjudul "A Visit From Saint Nicholas" (Kunjungan St Nikholas/ Sinterklas)
He had a broad face and a little round belly, That shook when he laughed, like a bowl full of jelly, He was chubby and plump, a right jolly old elf, And I laughed when I saw him, in spite of myself; A wink of his eye and a twist of his head Soon gave me to know I had nothing to dread. wajahnya lebar dan perutnya bulat Badannya terguncang-guncang ketika dia tertawa, seperti mangkuk yang penuh dengan jeli Dia gemuk dan montok (bulat gemuk padat), [bagai] peri tua yang sehat dan periang Dan aku tertawa ketika melihatnya, bagaimanapun keadaan diriku Kedipan mata dan gerakan kepalanya Segera memberi tahuku, tak ada yang perlu ditakutkan
Gambaran Sastrawi ini dipopulerkan oleh karikaturis bernama Thomas Nast.
Warna baju Sinterklas kuno masih lebih mirip dengan aslinya daripada gambaran modern.
Pemberian warna merah dan putih pada pakaian St Nikolas dilakukan pada jaman modern, meski warna merah dan putih telah lama dikenal dalam Alkitab sebagai simbol yang berkaitan dengan ajaran Isa Al Masih. Dalam konteks Indonesia, warna merah-putih sinterklas dapat ditafsirkan berkenaan dengan warna bendera merah-putih yang menjadi simbol masyarakat Indonesia. |
Ciri khas | St Nikolas adalah seorang yang dermawan, senang memberi, dan membantu orang secara sembunyi-sembunyi. Pada mulanya orang bertanya-tanya siapa yang memberi itu. Pada akhirnya, orang tahu juga bahwa si pemberi itu adalah St Nikolas.
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (Injil, Matius 6:3)
Memberi diam-diam tanpa perlu sepatu, kaus kaki, atau apapun.
| - Pada film fiksi, ciri khas ini masih dipertahankan, tapi di dunia komersial (di mall, dsb) ciri khas St Nikolas ini telah dibuang, sebab perusahaan akan merasa rugi bila amal mereka tak diketahui masyarakat. Umumnya manusia senang bila amalnya dicorong atau disorot media masa. Tapi ini bukan amal ala Injil yang diteladankan oleh St Nikolas.
- Memberi hadiah lewat cerobong asap dan memasukkan hadiah pada sepatu yang diletakkan di dekat perapian rumah.
- Komersialisasi sosok St Nikolas baru terjadi semenjak abad 19 Masehi.
|
Hari peringatan St Nikolas | 6 Desember (tanggal wafat).
Diperingati dengan saling memberi dan tindakan amal | Sinterklas berumur sangat panjang |
Tinggal | Kota Myra, Turki | - Kutub utara
- Pegunungan Korvantunturi, Finladia
- dll
|
Keluarga | Punya Istri | Punya Istri |
Kendaraan | Sebagaimana umumnya manusia pada jamannya. Pada jamannya kereta ditarik kuda | Kereta terbang ditarik rusa kutub |
Masih banyak perbedaan dan persamaan antara St Nikolas Sejarah dan St Nikolas Sastra. Kita perlu mempelajarinya agar tahu mana yang Sejarah dan mana yang Sastra agar tidak mengira yang fiksi sebagai kenyataan dan tidak mengira kenyataan sebagai fiksi, juga agar tidak mengira St Nikolas 100% fiksi atau pun mengira St Nikolas 100% kenyataan.
Opini publik yang dikembangkan di Indonesia bahwa St Nikolas Sejarah (Sinterklas sejarah) berasal dari budaya pagan Eropa adalah salah, karena St Nikolas Sejarah adalah orang Turki dan budaya St Nikolas Sejarah adalah asli dari dalam diri umat Al Masih dengan nilai-nilai yang berasal dari Injil. Sedangkan St Nikolas Sastra diperoleh dari karya-karya sastra, baik sastra lisan (folklor) maupun sastra tertulis.
Sebagaimana lazimnya karya Sastra, karya Sastra selalu memuat Sejarah + Fiksi. Hubungan antara karya, fiksi dan kenyataan adalah sebagai berikut:
- Karya yang memuat 100% kenyataan masa lalu disebut sejarah.
- Karya yang memuat 100% kenyataan masa kini disebut jurnalistik.
- Karya yang memuat 100% kenyataan masa datang disebut kitab nubuat.
- Karya yang memuat x% kenyataan + y % fiksi sehingga total menjadi 100% kenyataan + fiksi disebut karya sastra. Tidak ada karya sastra yang 100% fiksi dan tidak ada karya sastra yang 100% kenyataan
Dengan mengetahui hal ini, kiranya tidak mengherankan bila terdapat unsur kenyataan dan unsur fiksi dalam St Nikolas Sastra. Campuran fiksi dalam karya Sastra dipengaruhi oleh pikiran pengarang, dan pikiran pengarang dipengaruhi oleh budaya dimana dia terlibat. Itulah sebabnya sosok St Nikolas Sastra di setiap daerah berbeda-beda, tergantung budaya masyarakat dimana si pengarang karya sastra itu pernah hidup.
Jadi, bolehkah kita menggunakan St Nikolas dalam konteks Indonesia? St Nikolas versi sejarah boleh-boleh saja, sedangkan unsur Sastra dalam St Nikolas Sastra hendaknya diambil dari budaya asli Indonesia. Misal, St Nikolas mengenakan blangkon, surban, kopiah, ulos, songket, batik, dsb yang dibentuk tak kalah lucunya dengan topi dan pakaian St Nikolas Sastra versi luar negeri. Warna merah dan putih dapat dipertahankan karena warna itu adalah simbol masyarakat Indonesia, disamping juga simbol warna dalam Injil. Namanya juga dapat di-Indonesia-kan untuk St Nikolas versi Sastra ini. Sehingga, St Nikolas Sejarah memang orang Turki, tapi St Nikolas Sastra Indonesia adalah St Nikolas Turki yang telah dinaturalisasikan menjadi warga negara Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar