Tanya
Apakah ada umat Al Masih yg men-tuhan-kan Yesus? Menyembah Yesus layaknya sebagai Tuhan?Jawab
Umat Al Masih dari golongan manapun dan pada jaman kapanpun pasti mengakui bahwa Isa Al Masih adalah Firman Allah, baik dalam makna firman "majazy" yang huduth (karena manusia Isa diciptakan langsung oleh Allah) maupun dalam makna firman qadim (karena hakikat Isa Al Masih adalah Firman Hakiki Allah, yaitu IlmuNya Allah). Ini berarti, umat Al Masih dari golongan manapun dan pada jaman kapanpun pasti meyakini bahwa hakikat Isa Al Masih berkodrat Ilahiyah, karena hakikat Isa Al Masih — sebagaimana hakikat kitabullah — adalah Ilmu Allah (Λογος 'Logos') yang berkodrat Ilahiyyah (berkodrat ke-Tuhan-an). Kalimat pengekspresiannya bisa berbeda, tapi intinya sama, sebab ini syahadat (kredo) umat Al Masih yang mempersatukan umat Al Masih dari berbagai agama, golongan, mazhab, sekte, ordo, aliran, bangsa, suku, dsb. Sepanjang seorang umat Al Masih itu mengkaji Alkitab, maka dia akan mengetahui bahwa manusia Isa Al Masih bukan Tuhan. Yang berkodrat ke-Tuhan-an itu bukan manusia Isa Al Masih yang terdiri daging dan ruh, melainkan hakikat Isa Al Masih. Analoginya, yang berkodrat Ilahiyah bukan aspek kalam majazy Al Qur'an, melainkan Ilmu Allah yang merupakan hakikat Al Qur'an.
Mengenai hal ini, anda bisa mencek ke orang-orang yang menganut mazhab theologi Barat yang paham kitab (bukan yang asal ceplas-ceplos brak-bruk tak jelas). Yang Tuhan itu manusia Isa Al Masih yang terdiri dari daging dan ruh atau kah hakikatnya... Kami yakin mereka akan menjawab hakikatnya.
Tidak ada umat Al Masih dimanapun, kapanpun, dan dari mazhab apapun yang mengakui bahwa manusia Isa Al Masih yang terdiri dari ruh, jiwa, daging, dan darah itu Tuhan (terkecuali dia tidak pernah mengkaji kitab). Sehingga bila anda bilang ke mereka "Lho, Isa itu kan makan, minum, dan boker... masa sih orang makan, dan minum itu Tuhan? jelas bukan!"
Tentu saja kodrat manusia Isa Al Masih bukan Tuhan! Aspek manusiawi Isa Al Masih yang bisa makan, minum, tidur, berdoa, dsb itu jelas bukan Tuhan. Mereka yang menganut theologi Barat akan mengatakan dengan doktrin mereka yang terkenal "Yesus 100% manusia", sedangkan dengan kami yang menganut theologi Timur akan mengatakan bahwa kodrat manusia atau insan Isa Al Masih itu makhluk, sama seperti kalam majazy kitabullah juga adalah makhluk. Kami menggunakan theologi Timur karena lebih mudah dipahami daripada theologi Barat. Maklum, kita ini kan orang Timur, tentu saja sedikit-banyak mengalami kendala untuk memahami pola berpikir Barat.
Karena bahasa theologi timur "kodrat insani Isa Al Masih" atau "kodrat makhluqiyah Isa Al Masih" lebih familiar dan lebh nyaman bagi kami, kami tidak pernah menggunakan bahasa theologi barat dengan menyebut kodrat makhluqiyah itu 100% manusia. (baru kali ini saja kami tuliskan untuk menemukan titik temu dengan theologi Barat). Bahasa theologi Timur sulit dipahami oleh pengikut theologi Barat, demikian juga sebaliknya. Mereka akan mengerutkan dahi ketika saling berbicara satu sama lain. Bahkan bisa salah paham, karena faktor bahasa dan interpretasi theologis dari kedua golongan besar theologi tersebut.
Apakah Isa Al Masih berkodrat Tuhan? Insaninya tidak, tapi hakikatnya ya. Yang berkodrat Ilahiyah (ke-Tuhan-an) adalah hakikat Isa Al Masih, yaitu Ilmu Allah yang merupakan shiffat dzatiyyah Allah; bukan sukma, jiwa, dan raga manusia Isa Al Masih.
Kodrat | Al Qur'an adalah Kalam Allah | Isa Al Masih adalah Kalam Allah |
---|---|---|
Kodrat Makhluk Kalam Majazy; Kalam Huduth | Jilid Sampul Huruf Bahasa (tata bahasa, pengucapan, dll) Kertas Tinta | Tubuh/ raga Jiwa Ruh/ sukma |
Aspek hakikat Kalam hakiki; Kalam Qidam Kodrat bukan makhluk Kodrat Ilahiyyah |
Adakah golongan umat Al Masih yang meyakini aspek insani Isa Al Masih itu Tuhan?
Tidak ada. Andai saja ada, maka itu bukan karena theologinya atau golongannya (bisa dilihat dari tulisan-tulisan para pemimpinnya), melainkan karena kurang belajar. Tapi pada jaman nabi Muhammad tentulah ada segolongan ahli bid'ah yang mengaku-ngaku sebagai umat Al Masih, karena tertulis demikian dalam Al Qur'an. Mungkin sekali golongan itu sekarang sudah punah, karena kami belum pernah mendengar golongan serupa itu pada jaman modern ini.
Adapun kata "Tuhan Yesus" yang sering anda dengar itu berasal dari kata Yunani κυριος Ιησους 'Kurios Iesūs'. Terjemahan bahasa Inggrisnya adalah "Lord Jesus", bukannya "God Jesus". Kata κυριος 'Kurios' itu bermakna sayyidina atau Tuan, yaitu jabatan yang diberikan kepada Isa selaku Al Masih atau satu-satunya Raja Diraja yang dilantik oleh Allah untuk merajai dunia-akhirat. Arti "Al Masih" telah kita bahas dalam Makna Terminologis "Al Masih". Gelar jabatan tersebut tidak ditujukan kepada hakikat Isa (Ilmu Allah) yang berkodrat Ilahiyyah, melainkan ditujukan kepada kodrat insani Isa Al Masih. Gelar "Tuan" tersebut diberikan oleh Allah sebagaimana yang dapat kita baca pada Kisah 2:36 dan Roma 14:9
ασφαλως ουν γινωσκετω πας οικος ισραηλ οτι και κυριον και χριστον αυτον ο θεος εποιησεν τουτον τον ιησουν ον υμεις εσταυρωσατεasfalōs ūn ginōsketō pas oykos israēl hoti kurion key khriston awton ho theos epoy-ēsen tūton ton iēsūn hon humīs estawrōsate
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Isa yang kamu salibkan itu baik menjadi Tuan maupun menjadi Al Masih." (Kisah 2:36)
Isa Al Masih itu disembah sebagai Sayyidina Khalifah (Kanjeng Gusti Raja atau Yang Mulia Tuanku Raja) yang dilantik oleh Allah, dan bersamaan dengan itu mengakui bahwa hakikat Isa Al Masih adalah Ilmu Allah yang berkodrat Ilahiyyah. Level penyembahan kepada khalifah itu serupa dengan penyembahan yang diberikan rakyat kepada rajanya. Kita masih dapat melihat praktek ini di daerah-daerah yang masih mempertahankan rajanya. Misal, penyembahan abdi raja Jogja kepada raja Jawa (HB X), penyembahan rakyat Inggris kepada ratu Inggris, dsb. Penyembahan kepada Isa Al Masih adalah penyembahan kepada raja atau pun khalifah. Perbedaan pokok antara para raja-raja dunia itu dengan Isa Al Masih antara lain dalam hal bahwa hakikat para raja dunia itu adalah makhluk yang huduth, sedangkan hakikat Isa Al Masih — yaitu Ilmu Allah — adalah kholik Ilahiyyah yang qidam azali.εις τουτο γαρ χριστος και απεθανεν και ανεστη και ανεζησεν ινα και νεκρων και ζωντων κυριευσηīs tūto gar khristos key apethanen key anestē key anezēsen ina key nekron key zōntōn kuriyusē
Sebab untuk itulah Al Masih telah wafat, bangkit, dan hidup kembali, supaya Isa menjadi Sayyidina atas orang-orang mati maupun atas orang-orang hidup. (Roma 14:9)
Sedangkan penyembahan kepada Tuhan ditujukan hanya kepada Allah. Ketika kita menyembah Tuhan Allah, maka kita menyembah Allah seutuhnya, mengingat Allah tak terdiri dari bagian-bagian dan tak tersusun atas materi-materi penyusun. Ini berarti, menyembah Allah berarti menyembah seutuhnya Allah yang berwujud Dzat dan yang bershiffat Dzatiyyah Ilmu.
Kesimpulan:
- Tidak ada umat Al Masih yang men-Tuhan-kan aspek manusiawi atau manusia Isa Al Masih.
- Pengakuan terhadap kodrat Ilahiyyah Isa Al Masih bukan pada aspek manusia seutuhnya (sukma, jiwa, dan raga), melainkan pada hakikatnya, karena hakikat Isa Al Masih Al Kalamullah — sebagaimana juga hakikat kitabullah — adalah Ilmu Allah.
- Penyembahan kepada Isa adalah penyembahan kepada raja/ khalifah sembari mengakui ke-Ilahi-an hakikat Isa Al Masih, sedangkan penyembahan kepada Allah adalah penyembahan kepada Tuhan (Ilah) Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar